MEDAN – Ikatan Alumni Kehutanan Universitas Sumatera Utara (IKAHUT USU) bersama Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Kota medan menghelat Aksi Kolektif untuk Bumi. Bersama komunitas pemuda, pemerintahan dan stakeholder lainnya, mereka melakukan sejumlah kegiatan di kawasan Sungai Tuntungan, Kelurahan Namogajah, Kecamatan Medan Tuntungan, Kota Medan, Sabtu (29/10/2022). Melalui aksi ini, IKAHUT  USU ingin memantik kesadaran pemuda pentingnya untuk menjaga kondisi alam. Khususnya sungai yang punya peran penting.

“Pemuda harus berkolaborasi  menjaga alam. Tentunya, ini akan berdampak baik pada kehidupan kita ke depannya,” ujar Ketua IKAHUT USU Yudha Lesmana Pohan.

Kegiatan yang bergulir sejak pagi itu diisi dengan penebaran bibit ikan, penanaman pohon, arung jeram hingga diskusi interaktif. Kegiatan ini didukung oleh  PT Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).

Kata Yudha, saat ini kondisi alam sangat membutuhkan upaya konservasi. Ancaman krisis iklim yang kian nyata harus menjadi perhatian bersama. Khsusnya pemuda sebagai agen perubahan.

“Tentunya, ini tidak akan menjadi momentum seremonial belaka. Kita ingin, melalui kegiatan sederhana ini menjadi pemantik para pemuda, berbuat baik untuk alam lebih banyak lagi. Proses penyadaran harus terus digalakkan. Ke depan, IKAHUT USU  akan membangun kolaborasi dalam upaya menjaga lingkungan,” kata Yudha.

Aksi kali ini dibuka secara resmi oleh Ketua DPRD Sumut Baskami Ginting. Wakil rakyat dari PDI Perjuangan itu, ikut menebar benih ikan di Sungai Tuntungan. Aksi dilanjutkan dengan arung jeram dari Pantai Walikota di Sungai Tuntungan. Beberapa perwakilan dari lembaga dan pemerintahan ikut melakukan penanaman tanaman multiguna atau Multipurpose Tree Species (MPTS). Totalnya, ada 300 bibit MPTS yang ditanam di pinggiran sungai.

“Ini hanyalah kegiatan kecil. Namun dampaknya bisa besar jika dikerjakan secara masif.  Perlahan, kesadaran masyarakat tentang pentingnya sungai akan timbul. Ketika sungai semakin baik, maka potensi bencana bisa diminimalisir. Bahkan, bisa berdampak ekonomi kepada masyarakat,” imbuh Yudha.

Baskami Ginting mengapresiasi aksi yang dilakukan oleh IKAHUT – USU dan FAJI Medan. Kata dia, kegiatan seperti ini harus ditingkatkan.

“Harus lebih banyak lagi pemuda yang terlibat. Karena tentu ini berdampak positif pada lingkungan kita,” kata Baskami.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Medan Muhammad Husni mengungkap hal senada. Kata Husni, pihaknya siap memberikan dukungan untuk kegiatan peduli lingkungan.

Husni juga melihat potensi Sungai Tuntungan. Sungai yang masuk ke dalam Sub Daerah Aliran Sungai (DAS) Belawan ini, bisa dikembangkan dan berdampak positif pada perekonomian masyarakat.

“Di sini bisa dijadikan sebagai lokasi objek wisata. Kemudian, kondisi sungainya juga memiliki daya dukung yang baik untuk melakukan aktifitas olahraga seperti arung jeram. Ini tinggal bagaimana bisa dikemas dengan baik. Semua pihak harus berkolaborasi dalam mewujudkannya,” ungkap Husni.

Deputi Operasional PT Pegadaian Kanwil I Medan I Ketut Suarnawa sempat terkejut melihat potensi sungai Tuntungan. Dengan letak geografis di Selatan Kota Medan, Tuntungan bisa menjadi objek wisata alternatif bagi warga. Dia mengatakan, kondisi lingkungan di kawasan Sungai Tuntungan masih cukup baik. Sehingga harus tetap dijaga kelestariannya.

Kata Ketut, PT Pegadaian juga siap memberikan dukungan kepada upaya menjaga lingkungan. “Kita memiliki dana CSR yang mendukung kegiatan-kegiatan berdampak baik pada lingkungan. Kami siap memberikan dukungan,” katanya.

Acara ini juga turut dihadiri oleh Camat Medan Tuntungan Harry Indrawan Tarigan, Perwakilan Dinas Kehutanan Sumut Susilo dan lainnya. Rangkaian kegiatan diikuti lebih dari 100 anggota komunitas pemuda. *