MEDAN - Otoritas Jasa Keuangan Kantor Regional 5 (OJK KR5) Sumatera Bagian Utara (Sumbagut) kembali berinisiatif menyelenggarakan Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2022. Ini sebagai upaya mendorong peningkatan akses layanan jasa keuangan. BIK tahun ini direncanakan akan diselenggarakan di Atrium Setelat, Plaza Medan Fair Medan selama tiga hari, pada 28 Oktober hingga 30 Oktober 2022

Hal ini tersebut diungkapkan Deputi Direktur Manajemen Strategis, Edukasi dan Perlindungan Konsumen dan Kemitraan Pemerintah Daerah OJK Wan Nuzul Fachri saat Media Lunch Talk di Opal Coffee, Medan, Rabu (19/10/22).

“Bulan Inklusi Keuangan kita lakukan untuk membuka akses keuangan kepada berbagai lapisan masyarakat, mengkampanyekan budaya menabung, mengoptimalkan program-program inklusi keuangan,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, hadir juga Kepala OJK KR5 Yusuf Ansori. Ia ikut menyampikan BIK dilakukan sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat sejalan dengan inklusi keuangan.

“Hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang dilaksanakan OJK tahun 2019, Sumut inklusi keuangannya sudah 93,98 persen sementara literasi hanya 38,03 persen. Banyak masyarakat yang sudah menggunakan jada keuangan tapi tidak mengenal produk yang dia gunakan seperti apa. Kita tidak mau ada gap antara inklusi dengan literasi, sehingga keduanya bersinergi. Selain IKB ini juga kami juga telah banyak melakukan berbagai kegitan bersama dengan kampus, Bursa Efek Indonesia, Pemprov dan Pemda, BI, jasa keuangan dan instanso terkait,” terang Yusuf.

Wan Nuzul Fachri melanjutkan, akses keuangan merupakan hak dasar bagi seluruh masyarakat dan memiliki peranan penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.

“Maka hal ini perlu dibarengi dengan pemahaman yang baik,” katanya.

Sejak tahun 2016, tambahnya OJK telah menginisiasi bulan Oktober sebagai Bulan Inklusi Keuangan yang diselenggarakan secara terintegrasi, masif, dan berkelanjutan di seluruh wilayah Indonesia guna mendorong pencapaian target inklusi keuangan sebesar 90 persen pada tahun 2024, dan tentunya dalam mendukung Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).

“Dengan adanya bulan inklusi keuangan ini juga diharapkan akan semakin memperkuat komitmen dan dukungan dari seluruh stakeholders dalam rangka pemenuhan dan peningkatan akses keuangan bagi seluruh masyarakat di Indonesia dan khususnya Sumatera Utara,” pungkasnya.