MEDAN - Setelah bahan pokok mengalami kenaikan dan sulit didapatkan, masyarakat kembali diterpa dengan sulitnya bahan bakar jenis solar di sejumlah wilayah. Selain sulit dibeli harga solar juga melambung tinggi. Kondisi itu, rentan dialami para nelayan di pesisir yang kerap membutuhkan solar saat melaut dan sebagian masyarakat yang kendaraannya mengunakan solar. Dan sedihnya pedagang ikan di pasar tradisional Sukaramai Medan ikut terimbas karena stok ikan berkurang akibat nelayan mogok melaut. 
 
Menurut Kristin selaku pedagang, kenaikan harga ikan, diketahui sejak solar sulit didapatkan dan harganya tak sanggupi untuk dibeli. Situasi ini  mengakibatkan nelayan berhenti berlayar. 
 
"Naik kali ikan, biasa ikan gembung Rp35. 000 ribu perkilonya, kini mencapai Rp45.000 sampai Rp50.0000 ribu perkilonya," kata Kristin kepada Gosumut.com, Kamis (1/9/2022). 
 
Kenaikan itu, kata Kristin menjadi dampak buruk bagi dirinya dan pedagang ikan lainnya. Pembeli turun dan harus berpikir dua kali untuk dagang ikan. 
 
Sementara itu, Putra sebagai pembeli yang merupakan penjual nasi mengeluh dengan harga ikan yang tinggi. Meski kondisi itu harus ditahan dengan untung yang sedikit. 
 
"Mahal ikan laut bang. Harganya dua kali lipat dari harga sebelumnya," kata Putra. 
 
Putra berharap, pemerintah dapat memberikan solusi dibalik solar naik dan langkah agar nelayan dapat melaut lagi dan harga ikan tak lagi mahal.