PADANGSIDEMPUAN - Mantan Bupati Tapanuli Selatan H. Syahrul M. Pasaribu mengatakan, pers telah ikut berjuang melepaskan Indonesia dari penjajah. Pers juga berperan penting dalam mengisi kemerdekaan, khususnya mewujdukan akselerasi pembangunan di berbagai sektor. “Di masa pergerakan, jauh sebelum Indonesia merdeka, peran pers sudah ada. Kalau ada pemimpin atau tokoh yang tidak dekat dengan pers, maka dia sangat merugi,” kata Syahrul Pasaribu dalam Focus Group Discussion (FGD) peran pers dalam akselerasi pembangunan, pada Sabtu 20 Agustus 2022 di Mega Permata Hotel, Padang Sidempuan. 
 
FGD berthema “Peran Pers Dalam Akselerasi Pembangunan Mewujudkan Kesejahteraan Rakyat  Berdasarkan Pengalaman Empiris H. Syahrul M. Pasaribu SH" ini dimoderatori Mohot Lubis dan digelar dalam rangka HUT ke-77 RI. Dihadiri Ketua PWI Tabagsel Sukri Falah Harahap bersama pengurus dan anggota serta wartawan dari berbagai media. 
 
Syahrul menjelaskan, kedekatannya dengan pers bukan hanya ketika menjabat Bupati Tapsel dua periode (2010-2015 dan 2016-2021). Tetapi sejak anggota DPRD Medan dua periode sampai anggota DPRD Sumut lebih dari dua periode, ia selalu dekat dengan pers. 
 
“Saya lebih lama di politik daripada birokrasi. Dalam perjalan itu sampai sekarang, saya selalu berupaya dekat dengan pers. Karena saya faham peran pers sangat besar dalam memberhasilkan tugas dan kewajiban yang harus saya pertanggungjawabkan,” katanya. 
 
Bapak Pembangunan Tapanuli Selatan ini menambahkan, pers bagian tak terpisahkan dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Mulai dari masa pergerakan perjuangan kemerdekaan sampai mengisi kemerdekaan seperti saat ini, peran pers sangat penting. 
 
Pers sebagai pilar keempat demokrasi, selalu mewarnai keberhasilan negara dan termasuk daerah. Untuk itu, pers harus dijadikan sebagai mitra dalam akselarasi atau percepatan pembangunan, sehingga tujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat itu dapat terwujud.