MEDAN -Legislator dari Farksi Partai Golkar DPRD Sumatera Utara (Sumut) Zainuddin Purba memprotes kinerja Polda Sumut dalam pemberantasan narkotika.
 

Protes itu disampaikan Zainudin Purba lewat aksi demo tunggal di depan Mapolda Sumut, Jumat (12/8/2022).

Saat melakukan aksi tersebut, Zainuddin turut membawa pengeras suara serta spanduk bertuliskan "Narkoba pembunuh generasi, kok payah kali nutup barak gitu aja."

Anggota Komisi E dari Fraksi Golkar itu mengaku bahwa aksi tunggal yang dilakukannya bukan tanpa alasan.

Zainuddin mengaku ada sejumlah permasalahan di Sumut yang membuatnya harus turun untuk menggelar aksi. Termasuk soal maraknya peredaran narkoba, perjudian, hingga diskotek ilegal.

Zainuddin bahkan mengungkapkan salah satu daerah yang menjadi lokasi peredaran narkoba serta diskotek ilegal itu berada di Kecamatan Kutalimbaru, Kabupaten Deliserdang.

"Kehadiran saya di depan Mapolda Sumut ini bukan mencari sensasi atau mencari panggung politik. Semua ini saya lakukan atas keprihatinan saya. Di sanalah (Kutalimbaru) pusat jaringan narkoba ini semua," ujar Zainuddin.

Selain itu, eks Ketua DPRD Binjai ini menjelaskan, bahwa dirinya tinggal di sekitaran lokasi peredaran narkoba itu.

"Untuk itu, sebagai wakil rakyat dia merasa perlu untuk turun tangan dalam memberantas peredaran narkoba di sekitaran rumahnya," jelas Zainuddin.

Tak hanya narkoba, Zainuddin mengungkapkan, bahwa perjudian serta beberapa diskotek ilegal seperti Sky Garden, Kafe Dulu Indah dan Diskotek Champions juga tumbuh subur di Kecamatan Kutalimbaru ini.

Diskotek ini pun beroperasi seperti biasa, padahal sebelumnya, diskotek itu sudah disegel oleh pihak kepolisian.

"Di kediaman saya, di tempat tinggal saya, ada empat diskotik ilegal berdiri, ada 12 barak transaksi mengonsumsi narkoba secara terang-terangan yang sudah berjalan dalam empat tahun tanpa tersentuh hukum," ungkapnya.

Ironisnya, anggota DPRD Daerah Pemilihan (Dapil) Binjai-Langkat ini menerangkan, pihaknya sudah berulang kali mengundang Kapolda Sumut Irjen Panca Putra Simanjuntak serta Kapolrestabes Medan Kombes Valentino Alfa Tatareda untuk membahas permasalahan tersebut.

Namun, dia sangat menyayangkan undangan tersebut sama sekali tidak pernah dihadiri oleh Irjen Panca maupun Kombes Valentino.

"Bapak Kapolda dan Kapolres tidak pernah hadir. Sudah banyak, lebih dari lima kali kami surati dan mereka tidak pernah hadir. Kami prihatin atas kinerja Bapak Kapolda Sumut," ujarnya.

Dia juga mengkritik soal penggerebekan yang dilakukan pihak kepolisian di sejumlah daerah di Sumut. Menurutnya, penggerebekan itu hanya sebuah 'drama' yang dibuat oleh pihak kepolisian.

Sebab, seusai penggerebekan itu, tingkat peredaran narkoba bukan berkurang, tetapi malah bertambah.

"Sejauh ini ada tindakan tapi drama karena dilakukan penggerebekan tapi lokasi sudah kosong. Ketika pulang aparat, masuk lagi mereka (pengguna narkoba), kan drama busuk itu. Mana pernah bandar dan penjual ditangkap," lirihnya.

Untuk itu, kata Zainuddin, ia meminta agar Irjen Panca Putra Simanjuntak untuk serius dalam menangani peredaran narkoba di Sumut.

"Apalagi, saat ini Sumut menjadi daerah dengan peredaran narkoba tertinggi di Indonesia," pungkasnya.