MEDAN - Sekolah Paud Al-Hijra di Kampung Nelayan Belawan, Kota Medan, Sumatera Utara memperhatikan. Sekolah ini bertahun-tahun belum mendapat perhatian serius dari pemerintah. Diketahui sekolah Paud itu hanya berdinding dan alas papan. Atap bolong-bolong dan dinding yang hancur. Mirisnya anak-anak sering tak sekolah akibat peristiwa banjir Rob.
 
Menurut Hijrah selaku pengelola, dalam sebulan anak-anak hanya 15 hari masuk  sekolah. Sisa harinya belajar di rumah karena air pasang yang membuat anak-anak tak bisa beraktivitas.
 
"Tahun 2008 sekolah dibangun. Setiap kali banjir anak-anak harus terpksa libur sekolah. Dalam sebulan bisa dia kali libur setiap pekannya," kata Hujrah kepada Gosumut.com Senin (8/8/2022) .
 
Paud Al-Hijra merupakan, sekolah satu-satunya di Kampung Nelayan Belawan. Para anak-anak setempat sekolah tak dikenakan biaya atau gratis.
 
"Semenjak sekolah ini ada. Anak-anak Kampung nelayan tak lagi nyebrang untuk sekolah di luar," ucap Hujrah.
 
Hujrah mengatakan, sedikitnya 100 anak-anak yang belajar di Paud Al-Hijrah dan delapan para pengajar.