PALAS - Kementerian Sosial RI melalui Sentra Balai Insyaf Medan mewakili pimpinan Imam Imanuddin menerjunkan tim yang dipimpin Gelora Elia H Purba didampingi Erniwati Sihombing dan Denny Simangunsong untuk mengunjungi bocah penderita gizi buruk di Kabupaten Padanglawas (Palas). "Kami dari Sentra Insyaf Medan di perintahkan oleh Menteri Sosial RI,Dr.Ir.Tri Rismaharini.M.T melalui Kepala Sentra Insyaf Medan untuk langsung hadir melihat kondisi rumah kediaman Sehat Maruli di Desa Mompang, Kecamatan Barumun Baru,Kabupaten Palas," kata Gelora Elia H.Purba.
 
Menurut pengakuan nenek Sehat Maruli, Rosmawati Daulay (52) kepada pihak Balai Sentra Insyaf Medan bahwa Sehat Maruli pada usia 2 tahun dibawa oleh ibunya dari Batam ke rumah orangtuanya di Kabupaten Palas.
 
Kata Gelora, Sehat Maruli sejak usia 12 bulan sudah ada kelainan terhadap perkembangan pertumbuhan dengan kondisi memprihatinkan.
 
"Saat ini Maruli diasuh oleh kakek dan neneknya karena dengan alasan tertentu akibat kedua orangtuanya tidak dapat mengasuhnya. Saat ini si anak tersebut terdaftar di Kepala Keluarga (KK) Kakek dan Neneknya sebagai anak kandung," ungkapnya.
 
Kemudian lanjutnya, kondisi kesehatan nya memang sangat memprihatinkan karena berat badan dan tinggi badannya tidak sesuai dengan anak normal seusianya. 
 
Gelora menambahkan, pihak Kemensos dengan cepat merespon kasus ini bekerjasama dengan pihak Puskesmas Sibuhuan untuk penangganannya dengan membawa Sehat Maruli ke RSUD Sibuhuan untuk dilakukan observasi dan penanganan stabilisasi lebih lanjut. 
 
"Kepala Puskesmas Sibuhuan,Nurhalimah cukup banyak membantu Sehat Maruli dengan aktif mengunjungi dan memberikan makanan tambahan gizi berupa roti dan susu serta mengurus BPJS Kesehatannya," ungkap Gelora, Senin (8/8/2022) di Poli Anak saat ditemui sejumlah wartawan.
 
Keluarga bocah ini juga terdaftar sebagai penerima bantuan, lanjut KPM PKH dan BPJS Gratis. Kepedulian Pihak Puskesmas Sibuhuan juga terus memantau perkembangan si bocah dan kerap membetikan bantuan makanan tambahan untuk asupan gizi sianak tersebut.
 
Ia juga menjelaskan, sesuai keterangan dokter yang memeriksa Sehat Maruli, bahwa sementara waktu anak ini akan menjalani rawat inap untuk stabilisasi kondisi kesehatannya. 
 
"Tujuan rawat inap ini, untuk mempersiapkan kondisi anak bisa di rujuk ke rumah sakit dengan fasilitas kesehatan yang lebih tinggi untuk ditangani sesuai prosedur kesehatan," terangnya.
 
Lebih lanjut, Gelora menambahkan, pihaknya akan terus melakukan pendampingan terhadap Sehat Maruli. Kami akan terus melakukan koordinasi dengan pihak Puskesmas Sibuhuan untuk perkembangan anak ini.
 
Apabila nanti sudah memungkinkan untuk di rujuk, kata Gelora berharap, koordinasi dengan Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan untuk merujuk Sehat Maruli ke medan.
 
"Kami dari Balai Sentra Insyaf Medan bersama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Sumut akan menerima anak tersebut di Medan," tambahnya.
 
Sementara dokter Gursal Siregar,Spesialis Anak menyampaikan, pasien atas nama Sehat Maruli (10) dengan berat 5 kg, menderita gizi buruk di umur 12 bulan dan di tambah keterlambatan pertumbuhan dan perkembangan motorik. 
 
Ia melanjutkan, untuk penanganan anak ini akan rawat inap untuk menstabilkan kondisinya baik itu kondisi fisik secara umum maupun pemerikasaan Laboratoris. 
 
"Kita akan rawat inap selama 14 sampai 28 hari, dan ketika kondisi anak sudah stabil dan sudah layak rujuk, maka kita rujuk ke rumah sakit yang memiliki fasilitas yang lebih baik," ujar dokter spesialis anak. 
 
Menurutnya, pihak keluarga melihat dengan adanya dukungan pemerintah dan stakeholder lainnya, mereka sudah menyerahkan sepenuhnya kepada RSUD Sibuhuan untuk dilakukan penanganan lebih lanjut,tandasnya.