LHOKSEUMAWE - Penjabat (Pj) Bupati Aceh Utara Azwardi  minta kepada rekanan PT Rudi Jaya sebagai pelaksana proyek rehab bendungan Krueng Pase sayap kiri dan kanan terhadap krisis air yang dialami sejumlah petani padi di Gampong Leubok Tuwe Meurah Mulia, Kabupaten Aceh Utara. “Sejak direhab bendungan krueng pase kanan dan kiri oleh pelaksana proyek PT Rudi Jaya, masyarakat petani mengeluhkan terjadi krisis air yang mengairi sawah, oleh karena itu saya minta agar pelaksana proyek PT Rudi Jaya mencari solusi yang tepat, petani bisa tetap kesawah dan bangunan rehab bendungan krueng pase kanan dan kiri juga tetap bisa dikerjakan,” ungkap Pj Bupati Aceh Utara Azwardi, Jumat (5/8/2022).
 
Karena selama ini, urai Azwardi masyarakat petani sawah di sembilan kecamatan di Aceh Utara sangat tergantung sumber air irigasi dari bendungan pase kanan dan kiri itu, hanya saja saat ini bendungan krueng pase kanan dan kiri saat ini sedang dilakukan pekerjaan rehab dengan sumber anggaran dari APBN sebesar Rp 44 miliar.
 
 “Ada solusi sebenarnya, agar produksi padi petani tidak terganggu, air irigasi tetap disalurkan masyarakat petani sawah dengan menggunakan saluran alternative, makanya kita sudah sarankan ke pelaksana proyek agar secepatnya dilakukan, agar petani sawah tidak dirugikan dan ketahanan pangan bisa tetap berjalan di Aceh Utara,” paparnya.
 
“Ada ribuan hektar sawah milik masyarakat petani yang tersebar di sembilan kecamatan yang selama ini menjadi salah satu lumbung pangan di Aceh, jika produksi padi petani terganggu, maka ancaman krisis pangan sudah didepan mata, oleh karena itu kami minta agar segera ada solusi yang tepat,” sebut salah seorang petani dan juga tokoh masyarakat Ismail.