PALAS  - Terbaring lemah dengan tatapan kosong, sesekali menangis. Beginilah kondisi Sehat Maruli, penderita gizi buruk di Kabupaten Padanglawas (Palas). Sehat Maruli yang telah berusia 10 tahun tidak seimbang dengan perkembangan fisik sebagai anak normal.Pasalnya berat badannya hanya 5 kilogram.
 
Anak pasangan Dahrun Hasibuan dan Rosmawati Daulay,warga Desa Mompang, Kecamatan Barumun Baru, Kabupaten Padanglawas (Palas) ini mengalami gizi buruk sejak umur 12 bulan, karena himpitan ekonomi dan ketidak mampuan kedua orangtuanya untuk memenuhui kebutuhan asumsi makanan  tambahan pengganti lainnya.
 
"Sehat Maruli pernah ditanggani Dinas Kesehatan sejak usia 12 bulan,kemudian berhenti diusia 4 tahun," kata Rosmawati Daulay, Kamis (4/8/2022).
 
Sejak berhenti penangganan dari pihak Dinas Kesehatan, katanya sejak saat itu dia tak lagi mendapatkan asupan ASI dan makanan pengganti lainnya. Sehingga membuat kondisi tubuh Sehat tak tumbuh dab tidak berkembang dengan baik.
 
Hal ini karena kondisi himpitan ekonomi, sambungnya sehingga tidak sanggup membeli obat atau tambahan gizi mulai dari umur 4 tahun sampai umur 10 tahun saat ini.
 
"Beginilah kondisi anak kami sangat memprihatinkan, akibat himpitan ekonomi dan ketidak mampuan kami untuk kebutuhan asupan gizi sehingga sampai saat ini menderita gizi buruk," tutur Dahrun dan Rosmawati.
 
Diakui ayah Sehat Maruli, bantuan hanya dari anggota DPR RI Isqan Qolba memberikan kursi roda dan beras.
 
"Kami mendapat bantuan kursi roda dan beras dari Bapak Isqan Qolba yang peduli dan prihatin dengan kondisi anak saya," kenangnya.
 
Seiring berjalannya waktu,kata Dahrun  kondisi Sehat Maruli  semakin memburuk dan semakin parah. Akibat keadaannya kondisi ekonomi kami  yang sangat rendah, sehingga tidak ada biaya untuk membeli makanan pengganti asi dan berobat ke rumah sakit.
 
Sehat Maruli tinggal bersama kedua orangtuanya, diumurnya yang sekarang, Sehat tidak pernah sedikitpun memakan nasi hanya diberi minuman air manis.
 
Ayah Sehat, Dahrun Hasibuan hanyalah seorang buruh tani yang memiliki penghasilan tak menentu. Untuk dapat memenuhi kebutuhan saja, dia harus banting tulang bekerja serabutan. Demi mendapatkan uang untuk kebutuhan  anaknya itu.
 
"Hanya buruh tani saja, tidak ada pekerjaan tetap. Sehingga hanya pas untuk kebutuhan rumah tangga saja yang terpenuhi," ungkap Dahrun.
 
Dahrun dan Rosmawati berharap, untuk 
penanganan kesehatan anaknya sangat mengharapkan bantuan, belas asih dari masyarakat dan pemerintah untuk penyembuhan dan pemulihan kondisi Sehat Maruli yang semakin hari semakin parah dan memburuk.