LHOKSEUMAWE – Komandan Kodim 0103 Aceh Utara Letkol Inf Hendrasari Nurhono SIP MIP saat meresmikan Kampung Tangguh Pancasila di Desa Teumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti Lhokseumawe, Senin (1/8/2022) mengatakan bahwa nilai-nilai Pancasila harus membumi di Aceh khususnya diwilayah Kodim 0103 Aceh Utara, pasalnya butir-butir Pancasila juga sangat relevan dengan Aceh yang telah menerapkan pelaksanaan syariat Islam. “Kampung Tangguh Pancasila merupakan program Kodam Iskandar Muda (IM) bekerjasama dengan Pemerintah Aceh, oleh karena itu Aceh harus menjadi benteng Pancasila, soalnya satu-satunya provinsi di Indonesia yang menerapkan Syari’at Islam adalah Provinsi Aceh, oleh karena itu semangat membumikan Pancasila menjadi kewajiban kita semua, karena nilai-nilai Pancasila sangat relevan dengan Aceh yang telah menerapkan syariat Islam,” katanya.
 
Peresmian Kampung Tangguh Pancasila itu, turut dihadiri Sekda Kota Lhokseumawe, T. Adnan, Kasiter Korem 011 Lilawangsa Letkol Kav Makhyar, Kasdim 0103 Aceh Utara Mayor Inf Jumiin, Pabung Dim 0103 Aceh Utara, Kadis Kesbangpol Zulkifli SAg,  ,Danramil 16 Banda Sakti Kapten Inf Fahrizal,  Para Perwira Staf Kodim 0103 Aceh Utara, serta  Ketua Persit KCK Cab XX Dim 0103,  Ketua PP Lhokseumawe Afriandi, KNPI Lhokseumawe Armiadi, Ketua HIPAKAD dan tamu undangan lainnya.
 
Disamping itu, Dandim 0103/Aut, Letkol Inf Hendrasari Nurhono SIP MIP juga menyampaikan Indonesia sebagai negara berkembang perlu mempersiapkan segala sumber daya yang ada,  salah satunya upaya yang gencar dilakukan dengan kembali membumikan dan mensosialisasikan nilai-nilai Pancasila di tengah kehidupan masyarakat.
 
 “Kodam Iskandar Muda bekerjasama dengan Pemerintah Provinsi Aceh merencanakan program Aceh Benteng Pancasila. Program ini bertujuan untuk penguatan Ideologi Pancasila dalam bentuk Kampung Tangguh Pancasila,” jelasnya, sambil menambahkan guna mendukung program tersebut perlu sama-sama kita tunjuk dan bentuk satu kampung yang Tangguh Pancasila.
 
Maka, tambahnya,  dipilihlah Desa Teumpok Teungoh, Kecamatan Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, sebagai Kampung Tangguh Pancasila. Pemberian nama Pancasila merupakan bentuk keberanekaragaman masyarakat namun tetap menjadi satu Indonesia.
 
 
“Maksud dan tujuan dari pembentukan Kampung Tangguh Pancasila agar menumbuhkan kembali semangat masyarakat untuk menghayati nilai nilai luhur bangsa dan negara serta meningkatkan pengamalan sila-sila dalam Pancasila itu,” tambahnya.
 
Pancasila merupakan sistem nilai yang digali dari nilai-nilai Luhur Bangsa Indonesia, dimana nilai-nilai tersebut telah ada jauh sebelum Indonesia Merdeka dan telah berkembang menjadi nilai-nilai dasar yang merupakan karakter masyarakat Indonesia.
 
Terbentuknya Kampung Tangguh Pancasila bertujuan untuk memelihara Nilai Nilai Dasar Pancasila agar dapat terus tumbuh dan berkembang ditengah kehidupan masyarakat, serta dapat menjaga rasa persatuan kesatuan.
 
“Semoga Desa Tumpok Teungoh ini dapat menjadi contoh untuk desa desa lain yang ada di Kota Lhokseumawe dan Kabupaten Aceh Utara khususnya dan umumnya Provinsi Aceh dalam menjaga kerukunan dan keharmonisan yang beranekaragam ini,” tuturnya.
 
Saat ini, kata Dandim Hendrasari Nurhono, tantangan yang dihadapi yakni  banyaknya ujaran kebencian (heat speech), penyebaran berita bohong (hoax) serta provokatif melalui media sosial yang dapat memecah belah bangsa dan negara. 
 
“Dengan Kampung Tangguh Pancasila semuanya itu bisa diminimalisir,” jelasnya.
 
Kriteria secara garis besar  Kampung Tangguh Pancasila diantaranya  berideologi Pancasila, dihiasi dengan lukisan-lukisan moral, selanjunya  masyarakat sadar hukum, bebas Narkoba, lingkungan kamtibmas yang baik, tidak ada tindak kriminal, memiliki ekonomi mandiri dan swasembada pangan, toleransi beragama baik saling menghormati, rasa kebhinekaan, gemar bermusyawarah dan bersikap adil, karang taruna/ organisasi pemuda aktif; dan berpendidikan dan keterampilan lingkungan yang sehat.