TOBA - Tambak/Tugu Op Mandalo Sipahutar yang terletak di Desa Batu Manumpak, Kecamatan Nassau Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, secara sah diresmikan. Peresmian yang digelar dengan pesta adat dan syukuran peresmian tugu, Sabtu (9/7/2022) kemarin, sebagai bentuk untuk mensahkan hasil penyempurnaan Tarombo.
Acara di pagi hari diawali dengan serah terima pinggan panukkunan atau disebut Marpanamboli secara adat Batak kepada saudara semarganya Sipahutar (Dongan Tubu, bahasa Batak red) yakni Marga Sagala (panamboli). Ini sebagai bukti pertanda dan pengakuan sah secara budaya adat Batak akan pelakasanaan pesta adat dan syukuran pembangunan Tugu Omppu Mandalo Sipahutar berikut dengan kedua istri dan ketiga anaknya.

Di mana, istri pertamanya Marhite Ombun Tiar Pandiangan dari Pulau Samosir melahirkan Oppu Soagamon Sipahutar dan istri keduanya Toholan boru Panjaitan dari Banjar Dairi Tornagodang Habinsaran melahirkan Ompu Guru Tauan Sipahutar dan Ompu Guru Astapanaluan Sipahutar yang dibangun di Desa Batu Manumpak Kecamatan Nassau kabupaten Toba, Sumut. Sedangkan Oppu Mandalo Sipahutar juga memiliki seorang putri bernama Sidengga Nauli boru Sipahutar yang dipersunting oleh marga Sinambela dari Siantar Narumonda Kabuoaten Toba.

Di lokasi acara diawali dengan kebaktian agama Kristen yang dipimpin oleh Pendeta dari GKPI dan dilanjutkan dengan pengguntingan pita oleh Ketua BPH Pomparan Ompu Mandalo Sipahutar Ir.Roberto Timbul Sipahutar, MM bersama istri di dampingi panitia pesta adat dan syukuran pembangunan Tambak beserta seluruh pomparan Oppu Mandalo Sipahutar dari ke 3 anaknya dan dilanjutkan dengan acara peletakan karangan bunga sekaligus tabur bunga sebagai penghormatan kepada Ompu Mandalo Sipahutar dan Istri serta ketiga anaknya sebagai leluhur seluruh keturunannya dari ketiga anaknya.

Usai peresmian bangunan Tambak, selanjutnya rangkaian acara pesta adat sesuai tatanan adat dan budaya Batak dilanjutkan di Huta (perkampungan) Oppu Mandalo Sipahutar tepatnya di bawah kaki bukit Batu Manumpak yang dimulai dari acara Huhuasi (kata sambutan sekaligus pembacaan riwayat silsilah tarombo dan sejarah Ompu Mandalo Sipahutar dan keturunannya) oleh Ketua Umum Ir, Roberto T Sipahutar MM, dilanjutkan kata sambutan perwakilan ketiga anak Ompu Mandalo Sipahutar.

Acara berlanjut dirangkai dengan sambutan dan manortor dari berbagai kalangan dan pihak undangan sesuai urutan tatanan silsilah adat Marga Sipahutar di Batu Manumpak. Terakhir sambutan dan acara manortor serta penyampaian adat dari Hula Hula Ompu Mandalo Sipahutar yakni marga Pandiangan dari pulau Samosir dan Marga Panjaitan dari Banjar Dairi Tornagodang Habinsaran yang diiringi oleh perpaduan musik modern (Band) dan musik tradisional Batak.

Ketua BPH Punguan Pomparan Ompu Madalo Sipahutar Ir Roberto T Sipahutar, MM dalam siaran persnya memaparkan, tujuan peresmian tambak dan penyempurnaan Tarombo Ompu Mandalo Sipahutar sekaligus untuk memperoleh kesepakatan diantara Pomparan Ompu Mandalo Sipahutar yaitu Tarombo Pomparan Op. Guru Soagamon Sipahutar, Tarombo Pomparan Op Guru Tauan Sipahutar dan Tarombo Pomparan Op Guru Astapanaluan (Guru Pinayungan) Sipahutar.

Peresmian Tambak Op. Mandalo Sipahutar sekaligus untuk memenuhi permintaan keturunan Op Mandalo Sipahutar di Desa Batu Manumpak, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba, serta peletakan batu di Hinambor (makam/kuburan) Op Mandalo Sipahutar/Tohonan Br. Panjatan dengan meletakkan 3 buah batu sebagai pertanda ke-3 anak anaknya yakni Op Guru Soagamon Sipahutar, Op Guru Tauan Sipahutar dan Op Guru Astapanaluan (Pinayungan) Sipahutar pada tanggal 10 April 1971 di Desa Batu Manumpak Kecamatan Nassau Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara.

"Latar belakang pembangunan tambak sekaligus penelusuran penyempurnaan Tarombo Op. Mandalo Sipahutar khususnya Tarombo Pomparan Op Guru Astapanaluan Sipahutar dan Tarombo Pomparan Op Guru Pinayungan Sipahutar. Hal ini didasari karena adanya perbedaan pendapat terhadap keputusan Musyawarah Besar (Mubes) Sipahutar Patota Tarombo Marga Sipahutar di Wisma Argamutya, Puncak Bogor Jawa Barat pada 18-20 Januari 2019 yang diketuai Lamkuat Halomoan Sipahutar dan tulisan melalui penerbitan buku Tarombo hasil Mubes," jelasnya.

Panita Mubes secara lisan dan tulisan di buku Tarombo hasil Mubes secara tulisan menetapkan dan memutuskan bahwa Op Guru Pinayungan Sipahutar beserta keturunannya adalah anak ke-3 dari Op Mandalo Sipahutar atau anak ke-2 yang dilahikan oleh Opung boru istri ke Dua Oppu Mandalo Sipahutar (Toholan boru Parnnjaitan) sedangkan Op Guru Astapanaluan Sipahutar beserta keturunannya adalah anak dari Oppu Manapang Sipahutar yang merupakan keturunan Op. Rido Sipahutar (Adik Op Mandalo Sipahutar).

"Untuk penyempurnaan Tarombo dan Pembangunan Tambak yang dilakukan dengan cara menyaln kembali silsilah Tarombo Oppu Mandalo Sipahutar yang ada dibuku hasil Mubes yang diterbitkan oleh penulis Reybeth Sipahutar diantaranya : Tarombo Op Guru Soagamon Spahutar, Tarombo Op Guru Tayan Spahutar, Tarombo Op Guru Pinayungan Spahutar dan Tarombo Op Guru Astapanaluan Sipahutar yang dicantumkan sebagai keturunan dari Op Rido Sipahutar (Adik Op Mandalo Sipahutar)," rincinya.

Selanjutnya, melakukan observasi langsung ke Batu Manumpak pada 23 Februari 2019 dan ditemukan beberapa dokumen-dokumen penting yang sudah lama usianya mengenai Tarombo Op Mandalo Sipahutar.

"Dari data dokumen tersebut silsilah tarombo diperoleh dan diketahui data yang jelas dan pasti yang di dalamnya silsilah tarombo tersebut dicantumkan 3 Tarombo anak dari Oppu Mandalo Sipahutar yakni Tarombo Op Guru Soagamon Sipahutar, Tarombo Op Guru Tauan Sipahutar dan Tarombo Op Guru Astapanaluan Sipahutar," ungkapnya.

Berdasarkan hasil temuan dan data dokumen silsilah tarambo Oppu Mandalo Sipahutar serta hasil pengumpulan data masing-masing dari ke-4 Ompu yang disebut dalam Mubes, dan setelah dianalisa dalam waktu hampir 3 tahun akhirnya didapatkan hasil bahwa Tarombo Op Guru Soagamon Sipahutar hanya disempurnakan tanpa ada perbedaan yang signifikan dari hasi mubes di Bogor.Tarombo Op Guru Tauan Sipahutar belum sepenuhnya dapat disempurnakan, karena mempunyai perbedaan yang signifikan dari hasil mubes yaitu posisi dari Ompu-ompu yang bergeser sehingga merubah nomor untuk beberapa keturunan. Tarombo tersebut masih menjadi perbedaan pendapat dikalangan keturunan Op Guru Tauan Sipahutar.

"Selanjutnya untuk Tarombo Op Guru Pinayungan Sipahutar dan Tarombo Op Guru Astapanaluan Sipahutar disempurnakan dengan kesimpulan bahwa Op Guru Pinayungan Sipahutar dan Op Guru Astapanaluan adalah 1 orang yaitu keturunan dari Op Raja Rido (cucu Ompu Mandalo Sipahutar) sehingga, Tarombo Op Guru Pinayungan Sipahutar yang menyebut dirinya Guru Siastapanaluan menyatu pada Tarombo Op Guru Astapanaluan Sipahutar yaitu pada Op Margait Sipahutar.selanjutnya Pomparan Op Guru Pinayungan Sipahutar dan Pomparan Op Guru Astapanaluan Spahutar mempunyai 1 Ompu yaitu Op Raja Rido (cucu Ompu Mandalo Sipahutar)," terang Ir.Roberto Timbul Sipahutar.MM Ketua BPH.

Berkat dari kegigihan dan tekad bersama dengan semangat persatuan dan kebersamaan akan penyempurnaan kembali, seluruh Pomparan Op Mandalo Sipahutar telah memperbaiki tarombo tersebut dan juga telah dibangun Tambak Op Mandalo Sipahutar dengan Soripadana (Istrinya) Op Marhite Ombun Tiar Br Pandiangan (istri pertama) dan Op Tohoian Br Panjaitan (Istti kedua) dan ketiga anaknya Op Guru Soagamon Sipahutar, Op Guru Tauan Sipahutar dan Op Guru Astapanaluan (Guru Pinayungan) Sipahutar di Desa Batu Manumpak Kecamatan Nassau Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara.

"Pembangunan Tambak adalah meneruskan dari Perletakan Batu Partanda di atas Hinambor (makam/kuburan) Op Mandalo Sipahutar/Toholan Br. Panjartan dengan meletakkan 3 buah batu alam sebagai tanda ke-3 anak anaknya yakni, Op Guru Soagamon Sipahutar, Op Guru Tauan Sipahutar dan Op Guru Astapanaluan Sipahutar pada 10 April 1971 di Desa Batu Manumpak, Kecamatan Nassau, Kabupaten Toba, Provini Sumatera Utara," terangnya kembali.

Peletakan 3 buah batu sebagai bukti dan pertanda bahwa anak Oppu Mandalo Sipahutar adalah 3 orang dilakukan oleh Ir Marulam Sipahutar sebagai yang mewakili dari keturunan Op Guru Soagamon Sipahutar Medan, Djalaungan Sipahutar yang mewakili dari keturunan Op Guru Tauan Sipahutar Pandumaan dan Costan Sipahutar sebagai yang mewakili dari keturunan Op Guru Astapenaluan Spahutar adalah Kepala Kampung Batu Manumpak

"Pada 20 Februari 2020 secara besama sama disepakati untuk dilakukan peletakan batu pertama pembangunan Tambak Oppu Mandalo Sipahutar dengan Kedua Parsonsuk bolonna (2 Istrinya) serta ketiga anaknya di Desa Batu Manumpak oleh Guru Rapmin Sipahutr, SPd mewakili keturunan Op Guru Soagamon Sipahutar, Kasianus Sipahutar mewakili keturunan Op Guru Tauan dan Ramii Sipahutar, SE mewakili keturunan Op Guru Astapanaluan," urainya.

Ditegaskan Roberto, peletakan batu pertama pembangunan Tambak Oppu Mandalo Sipahutar disaksikan dan disertai oleh keluarga besar Op Mandalo Sipahutar yang berada di Desa Batu Manumpak, Kecamatan Nassau.

"Pembangunan Tambak Op Mandaio Sipahutar dilakukan sesuai permohonan penduduk setempat yang terkait dan berlokasi di Batu Manumpak sebaga tanda persatuan Pomparan Op Mandalo Sipahutar di seluruh Indonesia khususnya dunia," akunya.

"Dengan ini kita buktikan bahwa Pomparan Op Mandalo Sipahutar di manapun berada bersatu dan tidak dapat dpecah belah oleh siapapun, baik dari dalam maupun dari luar Tarombo. Ini berguna dan sebagai bukti kepada para penerus Pomparan Op Mandalo Sipahutar bahwa Tarombo membuktikan bahwa saya ada dan tertulis secara sah sebagai keturunan Op Mandalo Sipahutar,” tegasnya

BPH Pomparan Op Mandalo Sipahutar Indonesia juga mengucapkan mohon maaf sedalam-dalamnya dan kepada seluruh Pomparan Op Mandalo Sipahutar harus tetap solid.

"Apabila ada kesalahan dari pemaparan ini, maka masih dapat diperbaiki untuk disempurnakan sebagamnana mestinya. Teriring salam atas nama seluruh Pomparan Op Guru Soagamon Sipahutar," sebut Ir Roberto Timbul Sipahutar, MM Ketua BPH.

Terpisah Sekretaris Panitia, Ir Ampera Sipahutar, menjelaskan Tambak/tugu dibangun di atas lahan selus 50 Meter persegi dengan biaya fisik bangunan +_ Rp 350 juta menghadap ke barat di Desa Batumanuppak Dusun 1 Kecamatan Nasaau Toba yang dibangun dengan konstruksi bangunan beton berbahan batu alam dengan pondasi cakar ayam mengantisipasi goncangan gempa bumi dan arsitektur yang menggambarkan silsilah keturunan dan jati diri Oppu Mandalo Sipahutar dengan bentuk dimulai dari tanah ke atas dibangun dengan Tiga selasar lantai berikut dengan 2 tingkatan bangunan persegi empat dan 3 tiang besar sejajar dengan beton bujur lengkung.

Di puncak paling atas tepatnya di atas ke Tiga Tiang Tambak menjelaskan bentuk dan ornamen Tambak memiliki arti dan filosofi mendalam bagi keturunan/pomparan Oppu Mandalo Sipahutar.

"Dari bentuk tugu mulai dari atas ke bawah dengan bentuk di atas sebuah beton bujur lengkung ke atas dan bertuliskan nama Oppu Mandalo Sipahutar dan nama kedua istrinya diartikan dengan melambangkan kesuburan, kemakuran dan kejayaan melalui berkat Tuhan, beton yang bujur lengkung ke atas ditopang 3 tiang besar menandakan Oppu Mandolo Sipahutar memiliki 3 orang anak laki laki," urainya.

Ketiga tiang di atas 2 bangunan persegi 4 berdiri tegak dengan beton bujur melengkung di atasnya sebagai pemersatu bertuliskan Nama Oppu Mandalo Sipahutar dan nama kedua istrinya melambangkan kekuatan dan kebesaran serta ketangguhan seluruh keturunan (Pomparan) Oppu Mandalo Sipahutar.

"Pada kedua sisi kiri dan kanan bangunan persegi empat tepatnya di samping ketiga tiang besar penopang beton bujur lengkung yang bertuliskan nama Oppu Mandalo Sipahutar dan kedua istrinya dibuat 2 unit miniatur rumah Batak Gorga yang menunjukkan dan menandakan Oppu Mandalo Sipahutar memiliki 2 istri yakni Marhite Ombun Tiar boru Pandiangan dari Pulau Samosir (istri pertama) melahirkan Oppu Guru Soagamon Sipahutar dan istri kedua Toholan boru Panjaitan dari Banjar Dairi Tornagodang Habinsaran yang melahirkan 2 orang anak Oppu Guru Tauan Sipahutar dan Oppu Guru Astapanaluan Sipahutar," jelasnya.

Ir.Monang Sipahutar, Ketua Pelaksana Pesta Adat dan Syukuran Tambak/Tugu Oppu Mandalo Sipahutar dalam sambutannya menyampaikan, terlaksananya pembangunan tambak berikut pesta adat syukuran tambak adalah berkat kerja sama kesepahaman persatuan dan kesatuan (Hasadaan ni roha) pomparan ni Oppu Mandalo Sipahutar.

"Kepada seluruh pomparan Oppu Mandalo Sipahutar, jadilakanlah momentum pesta ini menjadi sarana pengikiat tali hubungan kekerabatan dan persaudaraan untuk kebersmaan untuk meraih keberhasilan dan kesuksesan bagi seluruh pomparan Ompu Mandalo Sipahutar di kemudian hari secara khusus para kaum generasi muda," harapnya.

Mewakili Bupati Toba oleh Camat Nassau Timbuk Sipahutar dalam sambutannya menyampaikan, dengan telah terbangunnya Tugu Oppu Mandalo Sipahutar di Desa Batumanuppak dan hari ini diresmikan semoga membawa berkat yang berkelimpahan dari Tuhan sang pencipta kepada seluruh keturunan/pomparan Oppu Mandalo di Indonesia dan dunia khususnya.

"Atas nama Pemerintah Kabupaten Toba, kami pemerintah Kecamatan Nassau dan Pemerintah Desa Batumanuppak bersama sama dengan para tokoh adat, tokoh masyarakat desa Batumanumpak dan Marga Sipahutar merestui dan menyetujui serta mengucapkan selamat dan sukses atas pesta syukuran dan persemian Tambak/Tugu Oppu Mandalo Sipahutar dan kedua istrinya serta ketiga anaknya," pungkasnya.