TAPTENG - Kabar mantan Wali Kota Sibolga, H.M. Syarfi Hutauruk yang ditolak menjadi Khatib Khutbah Sholat Ied 1443 H dari warga PC Muhammadiyah Sibabangun ternyata tidak benar adanya. Hal itu langsung ditanggapi Syarfi bahwa isu tersebut sudah melecehkan dirinya dari segelintir oknum, Syarfi katakan saat bulan Juni 2022 lalu dirinya resmi telah mendapat undangan dari PC Muhammadiyah Kecamatan Sibabangun akan menjadi Khatib Khutbah.
 
"Saya nyatakan bahwa PC Muhammadiyah Sibabangun lah yang meminta saya menjadi Khatib, tapi saya lihat ada berita penolakan saya menjadi Khatib. Disitulah saya bingung,  padahal sikap penolakan itu tidak benar adanya," ujar Syarfi di kediaman Pandan, Jumat (8/7/ 2022).
 
Syarfi juga menyesalkan sikap segelintir oknum yang memfitnah atas penolakan dirinya menjadi Khatib khutbah Sholat Idul Adha.
 
"Padahal warga PC Muhammadiyah Sibabangun inginkan saya jadi khatib, mengingat adanya isu yang tidak sedap ini. Jadi saya nyatakan mundur dari Khatib, mana tau di hari H bisa saja nanti ada yang tidak senang, bisa saja terjadi konflik itulah yang kita hindari lebih baik saya mengalah," ungkapnya.
 
Kenapa warga Muhammadiyah Sibabangun mengundang dirinya menjadi Khatib dan Imam. Masih kata Syarfi, mereka dari dulu sudah kenal dengan dirinya. 
 
"Bukan warga Muhammadiyah saja warga NU pun juga sudah kenal baik dengan saya. Saat Wali Kota Sibolga pun saya juga sering berkunjung ke Sibabangun berikan bantuan," cetusnya.
 
Senada itu,  Suryanto Yusuf selaku Sekretaris PC Muhammadiyah Kecamatan Sibabangun mewakili ketua Cabang PC Muhammadiyah Sibabangun, Kabupaten Tapanuli Tengah mengklarifikasi bahwa penolakan Syafri menjadi Khatib Khutbah tidak benar adanya.
 
"Di bulan Juni benar kami dari PC Muhammadiyah Sibabangun mengundang pak Syarfi menjadi Khatib Sholat Ied di lapangan MDA Sibabangun pada Sabtu 9 Juli 2022. Disini kami undang atas nama warga Muhammadiyah Sibabangun tanpa ada embel-embel politik, kami Muhammadiyah tidak kenal yang namanya politik," kata Suryanto.
 
Selanjutnya setelah ada kesepakatan pihaknya Muhammadiyah Sibabangun kembali menggelar Musyawarah. Bahwa Syarfi akan menjadi Khatib dan juga menyumbangkan 1 ekor lembu. 
 
"Saat itu semua mengatakan bagus lah itu artinya disini semua menerima kehadiran Syarfi. Jadi warga Muhammadiyah dari Anggoli, Sibabangun dan Lumut intinya tidak pernah menolak pak Syarfi jadi Khatib Khutbah," timpal Suryanto.