SIBOLGA -  Sesuai dengan surat Menteri ESDM No.T-162/TL.04/MEM.L/2022, tanggal 2 Juni 2022. PLN UP3 Sibolga mengumumkan kenaikan tarif listrik terhitung mulai dari Juli sampai dengan September 2022. Kenaikan tarif listrik sesuai dengan surat Menteri ESDM. Manager UP3 Sibolga, Darwin Simanjuntak dalam keterangan persnya, mengatakan, tidak semua pelanggan PLN di terapkan kenaikan tarif, hanya untuk pelanggan rumah tangga mampu (R2 dan R3), serta kenaikan juga diterapkan untuk kantor Pemerintah (P).
 
"Tergantung kondisi ekonomi. Sewaktu-waktu, tarif tersebut juga dapat mengalami penurunan. Mulai dari Juli sampai dengan September 2022 dengan penerapan penyesuaian tarif tenaga listrik (Adjustment), untuk rumah tangga dengan daya 3500 keatas, dari sebelumnya Rp1400 per Kwh menjadi Rp1600,” ujar Darwin Kamis (30/6/2022).
 
Menurutnya, seperti saat ini, untuk  periode Juli hingga September, sampai dengan Oktober nanti mengalami penurunan, karena harga batubara misalnya turun. Tergantung kondisi ekonomi dan untuk pelanggan rumah tangga yang menggunakan daya 2200 kebawah masih diberikan subsidi oleh Pemerintah. Begitu juga dengan perusahaan industri dan bisnis, tidak diberlakukan penyesuaian tarif ekonomi.
 
“Industri dan bisnis tidak kita naikkan. Karena akan berdampak pada gaji karyawan yang kita naikkan sangat besar itu tarif Pemerintah. Kami akan menyurati Pemerintah agar mereka menyiapkan anggarannya dan kenaikan tarif yang dikenakan mencapai 21 persen," ucapnya.
 
Di kesempatan tersebut ia menambahkan tahun ini pihaknya menargetkan pelanggan PLN seluruh rumah tangga menggunakan token.
 
"Hingga saat ini kita masih mengupayakan pelanggan  PLN mengganti sistem pembayaran listrik pelanggan rumah tangga dari pasca bayar menjadi pra bayar (token).Untuk wilayah UP3 Sibolga, ada sekitar 145.000 pelanggan lagi yang masih menggunakan meteran lama, yang sistem pembayarannya pakai dulu, baru bayar," terangnya.
 
Desember 2022 lanjutnya, pelanggan rumah tangga di wilayah UP3 Sibolga yang beralih ke listrik pra bayar, tidak  dikenakan biaya alias gratis.
 
“Ada 1000 pelanggan yang sudah kita alihkan ke pra bayar yang menggunakan token sudah lebih 50 persen dan untuk pelanggan yang menunggak lebih dari 3 bulan akan berurusan dengan petugas P2TL, akan kita alihkan ke pra bayar, contohnya meterannya rusak, kita ganti dengan pra bayar. Karena sekarang ini, untuk meteran lama sudah tidak tersedia lagi,” ungkapnya.
 
Untuk itu, sambungnya, kepada masyarakat tidak perlu khawatir pembayaran listrik akan melambung bila menggunakan meteran pra bayar. Karena menurut nya, tidak ada perbedaan hitungan harga per Kwh meter antara listrik pasca bayar dengan pra bayar.
 
“Sesuai dengan pemakaian pelanggan UPT3 PLN Sibolga tidak ada perbedaan harga per Kwh antara meteran token (prabayar) dengan meter lama, bahkan, untuk meningkatkan efisiensi pembayaran, perusahaan plat merah tersebut juga telah menggunakan Shunt Trip khusus untuk pengguna daya 41500 keatas. 
 
Dengan sistem ini, PLN dapat mengontrol para pelanggan, untuk pelanggan yang menunggak pembayaran lebih dari 3 bulan, PLN akan memutus sambungan listrik dari jarak jauh contohnya Kantor Dinas Perhubungan Taput, kemarin nunggak langsung diputus secara otomatis. Setelah dibayar, listriknya kembali nyala,” pungkasnya
 
Untuk memudahkan perolehan pelayanan, tambah Darwin, masyarakat diminta menggunakan aplikasi PLN Mobile pada HP android.
 
“Silahkan didownload di HP masing-masing. Mau beli token, bisa, bayar listrik juga bisa. Bahkan, untuk melaporkan terjadinya gangguan listrik bisa lewat PLN Mobile ini, lebih cepat di respon,” jelasnya