PALAS - Pemerintah Kabupaten Padanglawas (Palas) menggelar rembuk stunting melibat seluruh lintas sektoral dalam penanganan dan pencegahan stunting, di Aula Puskesmas Sibuhuan, Rabu (29/6/2022).
Hadir dikegiatan rembuk stunting dari unsur Forkopimda, Dinas Kesehatan, Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pemerintah Kecamatan Barumun, kader Posyandu dan TP PKK Kabupaten dan Kecamatan.

“Rembuk stunting ini merupakan salah satu prioritas untuk pencegahan dan penangganan stunting terhadap anak yang menjadi komitmen pemerintah daerah," kata Kadis Pengedalian Penduduk Keluarga Berencana Perberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A),Hj. Markiah Hasibuan.SE.

Lebih lanjut katanya, permasalahan stunting tidak hanya dipengaruhi oleh gizi anak saja, namun juga dipengaruhi oleh factor-faktor lainnya yaitu pola asuh, ketersedian air bersih layak minum, jamban sehat dan lain-lain.

Ia mengajak, semua pihak termasuk masyarakat untuk pencegahan dan penangganan stunting harus dilakukan secara konvergen atau secara menyeluruh.

Menurutnya, tidak hanya pada aspek intervensi program atau kegiatannya saja namun juga konvergen dalam data sasaran, indicator pemantauan juga termasuk para pelakunya.

"Secara keseluruhan penanganan dan pencegahan stunting ini diklasifikasi menjadi dua jenis yaitu intervensi spesifik dan intervensi sensitive," katanya.

Kata Markiah, rembuk stunting ini merupakan starting point penting dalam perencanaan penanganan dan pencegahan stunting karena program bisa berjalan baik dan mempunyai dampak/efek dalam penyelesaian masalah bermula dari perencanaan yang baik.

Lebih lanjut,ia menambahkan perencanaan yang baik dimulai dari tersedianya data dan kemampuan melakukan analisis terhadap data dan permasalahan yang muncul.

Melalui rembuk stunting ini, tambahnya, diharapkan mampu menghadirkan data dan analisis permasalahan stunting dan selanjutnya dapat dirumuskan alternative tindakan penyelesaian masalah terkait dengan stunting yang ada di Kabupaten Palas.

Hasil musyawarah atau rembuk stunting disepakati beberapa usulan kegiatan penanganan stunting baik yang bersifat intervensi gizi spesifik terkait dengan kesehatan ibu dan anak maupun intervensi gizi sensitive.

"Salah satunya terkait kesehatan dan gizi adalah menguatkan atau merevitalisasi kembali posyandu khususnya kegiatan konselingnya, kelas pengasuhan pada kelompok Bina Keluarga Balita (BKB) dan Parenting PAUD," pungkasnya.