TAPSEL - Banyaknya pencurian hasil pertanian dan peralatan rumah tangga di Kecamatan Angkola Muaratais Tapanuli Selatan satu bulan belakangan ini, membuat warga resah. Kehilangan hasil pertanian seperti getah karet, cabai, ayam hingga kuali dan periuk mewarnai kehidupan warga setiap hari. Keadaan ini diduga dipicu maraknya penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja.
 
"Hampir setiap hari kita mendengar ada saja petani yang mengeluh kehilangan. Utamanya gateh karet mereka di kebun" ujar Muhammad (50) warga Desa Sipangko Kecamatan Angkola Muaratais, Selasa (7/6/2022) kepada awak media.
 
Selain hasil pertanian, warga juga sering kehilangan peralatan elektronik rumah tangga hingga peralatan dapur seperti periuk, kuali hingga panci.
 
"Kalau setrika atau handphone yang hilang masih biasalah. Tapi ini, periuk sama kuali pun udah kena maling. Pas mau masak sudah tak ada," ujar Mak Peni, ibu rumah tangga di Desa Sipangko.
 
Selain Desa Sipangko, desa lainnya di Angkola Muaratais seperti Hutaholbung, Basilam Baru dan Kelurahan Hutatonga juga mengalami hal yang sama. Tingginya aksi pencurian ini diduga akibat maraknya peredaran dan pemyalahgunaan narkoba di tingkat remaja.
 
"Narkoba. Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkoba dikalangan remaja memicu tingginya angka pencurian ini," ujar Muhammad.
 
Menurut Muhammad, remaja desa yang berada pada tingkat ekonomi lemah, akan berusaha mendapatkan uang untuk membeli narkoba. Termasuk mencuri di sekitar lingkungan mereka.
 
Warga sudah sering minta bantuan, agar petugas menindak pelaku pengedar dan penyalahguna narkoa ini.
 
"Yang korban ya, kami warga desa ini. Kita sudah sering minta bantuan petugas. Tapi nampaknya belum direspon baik," ujar Muhammad mengeluh.
 
Polres Tapanuli Selatan sendiri dalam beberapa hari belakangan, gencar melakukan aksi penangkapan pengedar dan penyalahgunan narkoba di Kecamatan Angkola Muaratais, Tapanuli Selatan. Setidaknya, 5 orang berhasil diamankan dari Kelurahan Bintuju beberapa waktu lalu.