SERGAI - Diduga akibat mengelakkan proyek lubang Tambal sulam di Jalan lintas Sumatera (Jalinsum), Honda Vario BK 4123 AKJ kontra Toyota Avanza dengan nopol Bk 1680 ZT, yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang kritis. Kejadian ini terjadi di Jalan umum Medan-Tebingtinggi di KM 52-53, tepatnya jalan turunan perumahan 1916 Dusun II Desa Leberia Kecamatan Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Senin (23/5/2022) sekira pukul 19.15 WIB.
 
 
Informasi yang diperoleh, sepeda motor Honda Vario dengan nopol BK 4123 AKJ yang kendarai Juman (55) warga Dusun 9 Jalan Sukaria Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang mengalami luka robek ditangan kanan, luka lecet di kaki kiri dan meninggal dunia di lokasi kejadian.
 
Berboncengan dengan Erman (57) ibu rumah tangga Dusun 9 Jalan Sukaria, Desa Pematang Johar, Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang mengalami luka patah tulang tertutup di tangan sebelah kanan, luka lecet di kaki kiri, luka lecet di tangan kanan dan berobat di RSUD Sultan Sulaiman Sei Rampah.
 
Kontra mobil penumpang Toyota Avanza dengan nopol BK1680 ZT yang dikemudikan Withnir Simanjuntak (34) warga Jalan Perintis Kemerdekaan Blok 8 No.123 Kecamatan Lima Puluh Kabupaten Batubara tidak mengalami luka.
 
Kasat Lantas Polres Sergai AKP Ghandi melalui Kanit Laka Ipda R Helmi, Selasa (24/5/2022) membenarkan kejadian peristiwa Lakalantas yang mengakibatkan satu orang meninggal dunia dan satu orang mengalami luka-luka.
Kejadian bermula pada saat sepeda Honda Vario nopol BK4123 AKJ yang dikendarai oleh Juman berboncengan dengan Erman yang berjalan dengan kecepatanya dari arah Medan menuju arah Tebingtinggi.
 
Namun setiba di lokasi diduga kurang hati-hati dan konsentrasi dengan tidak memperhatikan dan kurang waspada pada saat mobil yang tidak diketahui identitas yang berada didepanya mengerem mendadak saat menghindari jalan berlobang.
 
Selanjutnya, lanjut R Helmi. pengendara sepeda motor Honda Vario berusaha menghindar mengambil jalur terlalu kekanan dan tidak memperhatikan mobil Toyota Avanza dengan nopol BK 1680 ZT yang dikemudikan Waitner Simanjuntak yang datang berlawanan dari arah tebing menuju Medan.
 
Akibatnya, tabrakan tersebut langsung bersentuhan bagian depan sepeda motor Honda Vario dengan mobil Toyota Avanza.
 
Akibat kejadian tersebut, pengendara sepeda motor Honda Vario yang dikemudikan Juman meninggal dunia dilokasi kejadian. Sedangkan penumpang mengalami luka luka dan berobat di RSUD Sultan Sulaiman.
 
"Saat ini kedua kendaraan sudah diamankan di Satlantas Polres Sergai guna pemeriksaan lebih lanjut," pungkasnya.
 
Sebelumnya, akibat proyek lubang Tambal sulam di ruas Jalan lintas Sumatera (Jalinsum) di Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara akhirnya memakan korban jiwa.
Bahkan isiden tersebut nyaris berulang kali akibat menabrak maupun mengelakan proyek lubang Tambal sulam dilokasi tersebut.
 
Alhasil, warga net langsung memberikan kecaman kepada kontraktor maupun Pemerintah tentang pekerjaan tanpa adanya himbauan maupun rambu rambu lalulintas.
 
Amanatan wartawan, Senin (23/5), akun media sosial (facebook) milik Romi Aricky Nst memperlihatkan sebuah kendaraan jenis Honda vario warna hitam dengan nopol BK4123 AKJ dalam kondisi ringsek diduga akibat mengalami kecelakaan akibat menabrak jalan berlobang hingga viral dan bagikan jagat Maya dua ratus tujuh lima ribu.
 
Kejadian ini, persisnya turunan perumahan 1916, tepatnya Desa Leberia, Kecamatan Teluk Mengkudu, Kabupaten Serdang Bedagai, Sumatera Utara.
 
"Bapak/ibu pejabat dan dinas yang terkait, bukan 1 atau 2 kali kejadian kecelakaan akibat pengerukan jalan. Programnya sih sudah bagus cuma cara kerja mungkin agar salah. Dari Tanjung Morawa sampai Kec Matapao jalan sudah dikeruk," tulis akun Romi Aricky Nst
 
Lanjut Romi Aricky Nst, namun 
dibicarakan begitu saja tanpa ada rambu rambu yang menandakan jalan sedang di perbaiki. Bapak dan Ibu pejabat yang terhormat, Di atas Suspensi Mobil dinas yang mewah dan baru ini hanyalah lubang kecil yang tak terasa sama ibu dan bapak sekalian, Tapi bagi kami yang menaiki kandaraan roda dua ini sangat membahayakan, Jadi selagi bapak atau Ibu manjabat tolong lah di perbaiki cara kerjanya. 
 
"Kami Rakyat kecil tak tau harus mengadu ke siapa mungkin dengan cara ini sampai ke bapak atau ibu, 
Kejadian di Kec. Matapao Sebelum Masjid Agung,"tulisnya.
 
Dalam postingan tersebut, para netizen langsung memberikan kecamanan kepada kontraktor maupun Pemerintah.
 
"Semoga ja kinerja nya bisa lbh baik lg jd gk menimbul kan bnyk korban wahai yg punya kontraktor tolong kinerja nya di perbaikin lg," tulis Sri Windari 
 
"Ini bukan salah pemerintah,
Tapi salah si kontraktornya..
Pemerintah tentunya menyerahkan ke kontraktor, Dan tugas kontraktor men_safety_kan kondisi dilapangan, Cari LBH yang bisa membantu bang.Tuntut si Kontraktor nya. Syaratnya yg penting si pengendara Ada SIM dan surat2 kendaraan lengkap," tulisnya.
 
Saran: jika merasa dirugikan masyarakat bisa ajukan gugatan secara perdata ke pemerintah pusat, pemprovsu, Pemkab dan dinas terkait,"ucap adv Salim 
 
Tak hanya itu, lobang tambal sulam tersebut sudah nyaris berulang 
kali memakan korban bagi para pengendara yang melintas dan nyaris terjatuh akibat mengelakan pekerjaan tersebut.
 
" Betul td subuh kejebak juga masuk lobang di situ," tulis akun Ica D'chapoenk
 
"Aku sama laki ku tadi malam aja hampir jatuh,padahal Lampu Warna putih itu pun Ga nampak jalan nya di perbaiki, "ucap Selvia Dwi Anissa 
 
"Semalam kami disitu hampir ditabrak sama mobil bak terbuka pas kejadian mau ke mesjid agung, 
Posisi nya kami mau pelan -pelan karna kami tau di depan ada kerokan lobang yg di kerjakan PU," ujarnya.
 
Sambungnya. Jadi dtg lah mobil dari belakang dalám keadaan ngebut nampak kami pelan dia pinjak remmm kuattt sampe bunyi. Kami lemessss hampir saja diseruduk dari belakang. Tadi kami juga liat Kréta itu tapi gk sanggup berhenti gak tega liat ada Kréta hancur disitu," ucap Jhony Johanis Damanik mengakhiri.