MEDAN - Buntut dari deportasi yang dialami Ustad Abdul Somad (UAS) saat masuk ke Singapura, ratusan umat islam yang tergabung dalam Aliansi Ormas Islam Sumut Bela Ulama melakukan aksi unjuk rasa. Dalam demostrasi itu massa menuntut lima tuntutan, aksi Unjuk rasa tersebut dilakukan di depan Kantor Konsulat Jenderal Singapura, Jalan Imam Bonjol, Jumat (20/5/22).
 
Lima Tuntutan yang disuarakan ratusan massa pembela ulama itu, Pertama, Menyeru Kepada Pemerintah Singapura Untuk Lebih Memahami Konteks Ajaran Islam Agar tidak Mis- Persepsi terhadap kemuliaan Islam, 
 
Kedua, menuntut kepada pemerintah Singapura untuk ikut seruan PBB dalam memerangi islamophobia. Ketiga, Menuntut pertanggungjawaban pemerintah Singapura terhadap pengusiran Ustad,  
 
Keempat, Jika pemerintah Singapura tidak juga memberikan pertanggung jawabanya, maka kami seru kepada Indonesia untuk mengusir dubes Singapura tarik segala Dubes Indonesia di Singapura dan putuskan hubungan diplomatik. 
 
Kelima, menghimbau kepada kaum muslimin di Sumatera Utara untuk memberikan pembelaanya atas kejadian ini dengan kemampuan yang dimiliki.
 
Sementara itu perwakilan dari aksi massa, Ustad Eriansyah mengatakan bahwa apa yang dilakukan pemerintah Singapura terhadap ustaz Abdul Somad itu sangat melukai hati umat Islam dan harusnya ini bahkan mencederai kedaulatan NKRI, karena ustad Abdul Somad itu, tercatat sebagai warga negara Indonesia.
 
"Dia bukan pelaku Kriminal, bahkan dia adalah warga tanda petik warga berkelas, karena beliau seroang intelektual, seorang profesor, semua ucapannya didasari oleh landasan akademisi."ucapnya. 
 
Lanjutnya, Ustad Eriansyah menjelaskan bahwa mereka sudah masuk kedalam untuk konsolidasi, namun pemerintah Singapura tetap berpegang dengan argumentasi nya.    
 
"Kemudian tadi ketika kita masuk ke dalam, konjen memberikan beberapa argumentasi atas sikap pemerintah Singapura. Tampaknya mereka berpegang kepada argumentasi mereka, akhirnya tadi kita hanya menyampaikan keinginan kita dan tuntutan kita, dan pihak konjen juga tidak melihat ada upaya permohonan maaf dan yang sejenisnya."tutupnya.