TAPSEL - Kekecewaan pengunjung lokasi wisata Aek Sijorni Kabupaten Tapanuli Selatan di libur lebaran 2022 ini akhirnya tercetus. Masalah parkir dan pungutan liar membuat wisatawan merasa tidak nyaman. "Not Recommended lah untuk Aek Sijorni. Masalah parkir dan pungutan liar membuat kita sungguh tidak nyaman. Begitu disuguhi pungutan di jembatan penyeberangan, kita masih oke, namun ketika kita jalan melewati jembatan ada lagi pungutan, kita langsung badmood," ujar Guntur (40) wisatawan asal Sumatera Barat, saat dijumpai wartawan usai berwisata di Aek Sijorni, Sabtu (7/5/2022).
 
Ketidaknyamanan pengunjung memuncak ketika harus membayar pungutan Rp3 ribu untuk mandi.
 
"Di lokasi wisata yang dikelola masyarakat itu, waduh parahnya minta ampun lah. Mau mandi saja kita masih dipungut lagi. Kalau begini cara mengelola Aek Sijorni, tahun depan malas kita kemari, sangat tidak nyaman," lanjut Sondang, wisatawan dari Kota Batam.
 
Namun demikian, pengunjung seperti Guntur dan Sondang tetap mengakui keindahan dan kesegaran alam Aek Sijorni. Mereka menyarankan, agar pungutan liar dihilangkan, kemudian diganti dengan sekali saja membayar tiket dipintu masuk.
 
"Maunya ya kan, bayar tiket sekali saja. walaupun agak mahal ndak apa apa, jangan macam sekarang harus bayar berkali kali," ujar Sondang lebih lanjut.
 
Seperti diberitakan sebelumnya, macet belasan kilometer serta pungutan liar (pungli) masih terus mewarnai libur lebaran 2022 di lokasi wisata Aek Sijorni Kabupaten Tapanuli Selatan. Kurangnya antisipasi petugas, membua macet dan pungli semakin menjadi.