LABURA - Adanya isu akan dikembalikannya status lahan warga menjadi kawasan hutan jika Supriadi terpilih menjadi Kepala Desa Air Hitam, Kecamatan Kualuh Leidong membuat gerah Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Kabupaten Labuhanbatu Utara.
Plt Ketua DPD Apkasindo Labura, Edi Sucipto menilai, isu tersebut hanya Black Campaign untuk menjatuhkan Supriadi yang saat ini menjadi salah satu kontestan pada pemilihan kepala desa Air hitam. Edi menerangkan, Supriyadi adalah Ketua Kelompok Tani dan Nelayan Andalan (KTNA) Kualuh Leidong yang concern berjuang untuk membina petani di Kecamatan Kualuh Leidong.

“Black Campaign itu kalau Supriyadi mau jadikan air hitam ke kawasan hutan. Dia lama berjuang dengan petani, dan sekarang juga fokus untuk bagaimana petani sawit bisa mendapatkan program PSR,” sesal edi.

Edi merasa, tudingan tersebut diluar dari jangkauan akal sehat. Sebab, dia mengenal Supriadi sejak dahulu telah menjadi orang yang terdepan untuk pertahankan lahan pertanian warga.

Edi menambahkan, Supriadi sering memberikan pendidikan tentang bagaimana bertani dengan benar agar produksi meningkat dan juga berjuang agar akses infrastruktur diperbaiki untuk menunjang distribusi hasil pertanian menjadi murah. Tanpa banyak yang ketahui, bahkan Supriadi sudah memperjuangkan pelepasan lahan sawit rakyat yang berada dalam kawasan seluas 5000 hektare melalui DPP Apkasindo dan sudah menjadi pembahasan pengusulan untuk pelepasan.

“Inikan jadi tanda Tanya bagi kita semua, Bagaimana mungkin orang yang sudah berdarah-darah sejak muda mempertahankan hak atas kepemilikan lahan di desa Air hitam malah diisukan akan mengembalikan lahan menjadi Hutan?,” tambahnya.

Edi Sucipto berharap, agar ajang Pemilihan Kepala Desa di Labuhanbatu Utara menjadi sarana untuk memperjuangkan hak-hak warga, terkhusus petani bukan menjadi ajang untuk tebar fitnah. Sebab, Kabupaten Labuhanbatu Utara ditopang oleh sector pertanian, terlebih 36 persen total lahan pertanian adalah perkebunan kelapa sawit.

“Pemilihan kepala desa harus guyub, rukun agar tercipta suasana yang ayem tentrem. Ayo kita hindari fitnah. Ini harus menjadi kerja-kerja baik, semua pasti inginkan kemajuan untuk desa masing-masing,” tutup Edi.