TAPSEL - Macet belasan kilometer serta pungutan liar (pungli) masih terus mewarnai libur lebaran 2022 di lokasi wisata Aek Sijorni Kabupaten Tapanuli Selatan hingga hari ke empat lebaran. Kurangnya antisipasi petugas, membuat macet dan pungli semakin menjadi. Lebaran hari ketiga dan keempat pada 4-5 Mei 2022, kemacetan sepanjang 14 kilometer mewarnai Jalinsum di seputaran lokasi wisata Aek Sijorni Kecamatan Sayur Matinggi.
 
"Dari arah Kota Padang Sidempuan menuju Aek Sijorni kemacetan dimulai dari Desa Tolang Jae, 3 jam lebih kita macet baru sampai di Aek Sijorni," ujar Guntur Nasution, wisatawan asal Kota Padang Sidempuan.
 
Sementara dari arah Kota Panyabungan, kemacetan mulai mengular dari Jembatan Sayur Matinggi.
 
Belum tuntas menghadapi kemacetan panjang, sesampai di lokasi wisata Aek Sijorni para wisatawan masih harus dipusingkan dengan sulitnya mencari tempat parkir. Tidak adanya kantong kantong parkir, membuah harga parkir di sepanjang pinggiran Jalinsum Aek Sijorni membengkak hingga Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu perkendaraan.
 
"Pungli namanya ini. Tarifnya sampai Rp20 ribu gitu. Petugas parkirnya juga bukan yang resmi. Maunya petugas kepolisian menertibkan parkir seperti ini." ujar Asri (29) wisatawan asal Jakarta dengan kesal.
 
Petugas parkir non resmi ini mengakui, kalau tarif parkir sebesar Rp 20 ribu tersebut merupakan sepengetahuan Dinas Perhubungan Tapanuli Selatan.
 
"Tarif Rp 20 ribu itu kan persetujuan Dinas Perhubungan. Petugas parkir disini sudah musyawarah dengan Dinas Perhubungan sebelum lebaran kemarin. Mereka setuju kok Rp20 ribu untuk parkir mobil pribadi," ujar Batubara, tokoh masyarakat Kecamatan Sayur Matinggi kepada Wartawan pada Kamis, (5/5/2022).
 
Sesuai Perda Kabupaten Tapanuli Selatan No 16 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, biaya parkir minibus atau mobil pribadi hanya Rp 2 ribu pada 2 jam pertama, dan ditambah seribu rupiah untuk jam jam selanjutnya.
 
Namun demikian, wisatawan menilai kurangnya antisipasi petugas, membuat macet dan pungli di Aek Sijorni mewarnai libur lebaran tahun 2022 ini.
 
"Petugas kita kurang antisipasi akan sebanyak ini pengunjung yang datang. Kalau dilapangan mereka sigap kok. Cuma antisipasinya kali yang kurang," ujar Guntur wisatawan asal Kota Padang Sidempuan.