JAKARTA - Sejumlah strategi bakal diterapkan demi mencegah kemacetan parah pada masa arus balik Lebaran 2022. Itu terdiri dari penyiapan kapal penyeberangan hingga rekayasa arus lalu lintas.

Pertama, menambah jumlah kapal di sejumlah pelabuhan. Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setyadi menyebut total 53 kapal siap beroperasi pada musim arus balik.

"Empat puluh lima [kapal] yang existing, ditambah di [Pelabuhan] Panjang ada empat kapal besar dan empat kapal di [Pelabuhan] Bojanegara," kata dia melalui pesan singkat, seperti dikutip Rabu (4/5/2022).

Budi berharap kebijakan itu dapat mencegah antrean panjang di pelabuhan seperti saat arus mudik lalu. Ia berkata skenario ini telah melalui simulasi.

Kedua, mengaktifkan rekayasa lalu lintas untuk jalur darat melalui skema satu lajur alias one way. "One way lagi dari tanggal 6, 7, 8 untuk di jalan tol," ujar Budi.

Ketiga, menerapkan sistem buka tutup Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) jika terjadi kemacetan panjang di pintu masuk Pelabuhan Bakauheni.

"Jadi para pemudik yang masih berada di jalan tol, akan diarahkan petugas untuk masuk ke area parkiran yang ada di rest area jalan tol," timpal Kapolda Lampung Irjen Pol Hendro Sugiatno.

Keempat, menggiring kendaraan masuk ke rest area jalan tol bila kemacetan sudah melebihi jarak sekitar 1 km hingga 4 km. Hendro mengatakan pemudik untuk sementara bisa memanfaatkan fasilitas yang tersedia seperti tempat ibadah, tempat makan, MCK dan lainnya.

Kelima, mengarahkan pemudik sepeda motor di jalur arteri Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) yang menuju ke Pelabuhan Bakauheni melalui jalur atau pintu tol khusus.

"Untuk pemudik pemotor yang akan masuk ke Pelabuhan Bakauheni, disiapkan jalur tersendiri dan di situ juga nanti ada tol gate-nya dan nanti kita siapkan tenda-tenda," kata dia.

Keenam, memasukkan pemudik yang menggunakan sepeda motor ke dalam satu kapal khusus di dermaga 5 Pelabuhan Bakauheni.

"Kita prioritaskan pemudik sepeda motor, dan ada jalur tersendiri yang sudah disiapkan. Untuk kendaraan roda empat atau lebih, pakai pintu biasa dan kita akan menyebarkan ke semua dermaga di Pelabuhan Bakauheni yakni 6 dermaga reguler dan 1 dermaga eksekutif," ungkap Hendro.

Ketujuh, menyiapkan penjualan tiket di luar areal Pelabuhan Bakauheni, seperti di JTTS KM 87, KM 48 dan KM 20, demi mengantisipasi penumpukan. Contoh loket di luar pelabuhan adalah Rumah Makan (RM) Alam Mutiara, RM Siang Malam, dan untuk di lintas timur di RM Tiga Saudara.

"Pemudik yang akan membeli tiket penyeberangan, nanti ada helper yang akan membantunya. Harapannya, mulai dari awal perjalanan, pemudik sudah ada tiketnya," kata Hendro.

Kedelapan, mengalihkan kendaraan ke dermaga reguler jika terjadi penumpukan penumpang di dermaga eksekutif.

"Kalau di dermaga eksekutif penuh dan terjadi penumpukan, maka akan diarahkan ke dermaga reguler. Tiket eksekutifnya, nanti ada refund dari pihak ASDP. Pada intinya, semua waktu sama dengan tujuan sampai ke Pelabuhan Merak, Banten dan tidak ada perbedaan," jelas Hendro.

Kesembilan, mengurai penumpang dengan menyebarnya ke Pelabuhan Panjang (Pelindo) dan Pelabuhan Bandar Bakau Jaya (BBJ) jika terjadi lonjakan penumpang yang sangat tinggi di Pelabuhan Bakauheni.

"Pemudik, akan diarahkan dan dikumpulkan di rest area KM 87, lalu dikawal petugas keluar dari tol Lematang menuju ke Pelabuhan Panjang. Kapal yang disiapkan, akan membawa pemudik menuju ke Pelabuhan Ciwandan, Merak. Sementara untuk di Pelabuhan BBJ, ada 4 unit kapal yang disiapkan," pungkasnya.*