LANGKAT - Petani kelapa sawit cukup terkejut dan hanya pasrah. Pasalnya harga jual Tandan Buah Segar (TBS) tiba-tiba menukik tajam sejak Sabtu (23/4)2022).

Penurunan harga jual TBS petani diduga kuat akibat kebijakan pemerintah melarang eksport Crum Palm Oil (CPO) ke luar negeri pasca minyak goreng langka di masyarakat.

Berdasarkan konfirmasi awak media Senen (25/4/2022) terhadap beberapa petani kelapa sawit di seputaran kecamatan Bahorok, petani mengaku sangat kaget.

Seperti pengakuan Narta, tidak menduga penurunan harga mencapai Rp 1100/kg. Senada diuraikan Budi, awalnya tidak percaya dengan penurunan harga TBS yang cukup besar.

Padahal di hari Jumat (22/4/2022) masih dibrandrol pembeli kisaran Rp 3080/kg. Namun keesokan harinya tersiar kabar harga TBS turun hingga Rp 1100/kg, beber keduanya.

Sementara Pijer Pandia salah seorang agen/toke TBS dikonfirmasi saat ini hanya mampu membeli di lapangan kisaran Rp 2050/kg. Pihaknya juga tidak pernah menduga nilai jual separah ini.

Bahkan tidak sedikit rekan agen/toke pengumpul TBS merugi akibat penurunan harga secara tiba-tiba, ujar Pandia.

Berbeda dengan kekecewaan Ngatmin salah seorang pekerja panen, mengaku usai lebaran pemilik lahan telah berjanji akan menaikkan upah/jasa panen mengingat harga jual membaik.

Namun setelah harga anjlok maka upah yang telah disepakati dengan majikan belum terealisasi keluh Ngatmin tersenyum hambar.

Masyarakat petani kelapa sawit berharap pemerintah mampu menstabilkan kembali nilai jual TBS. Selain itu selayaknya pemerintah juga menyesuaikan nilai jual TBS dengan harga beli pupuk yang telah meroket naik.