PALAS - Sekretaris DPD II Partai Golkar Palas, Miftahuddin Harahap membantah adanya tudingan kevakuman Partai Golkar saat ini. Sebab aktivitas dan konsolidasi partai berjalan dengan baik. "Semua agenda kegiatan yang berkaitan dengan kepentingan partai baik ditingkat daerah maypun provinsi golkar Palas tetap hadir dan selalu aktif," ungkapnya di Kantor Sekretariat Partai Golkar Palas, Jalan Ki Hajar Dewantara Sibuhuan, Rabu (13/4/2022).
 
Jika ada tudingan kevakum dan lain sebagainya lanjut Miftahuddin, merupakan aspirasi dan demokrasi saja sebagai hal yang lumrah dalam suatu organisasi.
 
"Kita bisa melihat segala aktivitas partai tetap berjalan dengan baik, tidak ada kevakuman atau lost kepemimpinan karena seluruh agenda urusan partai tetap eksis dan konsisten baik ditingkat pengurus dan kader," sanggahnya.
 
Ia menegaskan, sampai saat ini DPD II Partai Golkar Palas tetap eksis dan aktif untuk semua agenda yang berkaitan dengan urydan partai baik secara administrasi dan lainnya.
 
"Tidak ada perpecahan atau kevakuman di partai Golkar karena sampai saat ini tetap kompak dan solid untuk menyosong pemilu 2024 sebagai partai pemenangan pemilu di tahun 2019 lalu," ucap Miptahuddin.
 
 Ia menilai, adanya riak-riak kecil dari segelitir pengurus Golkar dan Pimpian Kecamatan adalah hal biasa karena Ketua DPD Golkar Palas, Ali Sutan Harahap (TSO) saat ini sedang mengalami salut dan sedang menjalani perawatan.
 
"Hal itu sah-sah saja jika ada pendapat dan protes pengurus tetapi sampai saat ini partai Golkar Palas tetap eksis dan solid dibawah kepemimpinan Ketua DPD II Partai Golkar, H.Ali Sutan Harahap(TSO )," tegasnya.
 
"Jadi tidak ada kevakuman atau tidak solid serta perpecahan di partai Golkar Palas, siapa saja boleh mengeluarkan pendapat dan argumentasi asal tidak bertentangan dengan peraturan organisasi(PO)," tambahnya.
 
Di internal pengurus partai Golkar, sambungnya semua ada aturan dan mekanisme yang berlaku.
 
"Tidak bisa semau kita saja karena jika ada  persoalan tetap diselesaikan dengan mekanisme organisasi secara aturan dan ketentuan," sambungnya.
 
"Saya sendiri harus  legowo jika partai meminta saya tidak lagi sebagai Sekretaris Golkar, tapi itu semua ada aturan mainnya," katanya.
 
Terkait adanya Bendahara Golkar,
Ilfah Syahmidar Nasution yang mengundurkan diri, Miftahuddin membenarkannya. Malah katanya pengunduran diri adalah inisiatif sendiri, tidak ada intervensi dari pihak manapun.Terkait pengunduran diri tersebut juga sudah disampaikan ke DPD I Partai Golkar Provinsi Sumatera Utara.
 
"Sudah kita sampaikan ke Golkar Provinsi sebagai atasan untuk proses Pengganti Antar Waktu (PAW)," terangnya. 
 
Miftahuddin kembali menegaskan, aktivitas kegiatan partai tetap berjalan dengan baik sesuai peraturan organisasi, jadi tidak ada perpecahan atau kevakuman.