PALAS - Sekolah Tinggi Agama Islam Barumun Raya (STAI-BR) Kabupaten Padanglawas (Palas) menggelar seminar internasional dengan menghadirkan narasumber Syekh
Dr. Fadi Alamuddin Al-Husainy Dosen Global University Lebanon dan Dr. Zulfadi Nasution.M.Pd, Wakil Rektor 1 IPTS.
Sebelumnya Ketua Panitia seminar, Nur Hakimah MPd mengatakan, kegiatan seminar ini sebagai wujud mempersipakan karakter anak bangsa untuk siap berkompetisi di dunia pendidikan yang mampu mencetak mahasiswa berkualitas. Narasumber dari Libanon, Syekh Fadi Alamuddin Al-Husainya menyampaikan, aqidah Ahlussunah Wal Jamaah mengakui adanya Allah SWT tanpa punya tempat dan arah. "Jika ada orang yang mengatakan bahwa Allah punya tempat dan arah, maka itu sudah bukan gologan faham Ahlussunah Wal Jamaah," tuturnya. Senada dengan Syekh Dr. Fadi Alamuddin Al-Husainy Dosen Global University Lebanon, Wakil Rektor 1 IPTS,Dr. Zulfadi Nasution MPd mengatakan, untuk mengantisipasi paham Ahlussunah Wal Jamaah di Indonesia agar tidak bertolak dengan syariat maka banyak budaya yang di Islamisasi. "Budaya yang diislamisasi tersebut tetap di jaga selagi tidak melanggar syariat Islam salah satunya tutur sapa di daerah Tabagsel yang dikenal dengan Mora, Kahanggi dan Anak Boru yang dikenal dengan sebutan Dalihan Natolu. Menurutnya, ciri khas budaya diera zaman sekarang ini banyak yang tidak melanggar syariat islam sehingga tetap dipakai sebagai budaya didaerah.