MEDAN - Menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional ( HBKN), Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara telah menyiapkan sejumlah upaya untuk mengendalikan inflasi di wilayah ini. Hal tersebut sejalan dengan meningkatnya tingkat konsumsi masyarakat berpotensi mendorong kenaikan harga. Tercatat, tiga bulan terakhir inflasi secara tahunan berada dalam tren peningkatan yang cukup besar.
 
Catatan Bank Indonesia Perwakilan Sumatera Utara, pada Desember 2021 inflasi tercatat 1,71%, Januari 2022 inflasi tercatat 2,30% dan Februari 2022 inflasi tercatta 2,45%. 
 
Kemudian pada Maret 2022 trennya juga masih mengalami kenaikan pada beberapa komoditas, seperti minyak goreng, gula pasir, daging dan cabai merah. Namun ada komoditas yang turun juga. 
 
"Bisa naik terus tapi jangan sampai terlampaui. Sehingga untuk menekan laju inflasi menjelang Hari Besar Keagaaman Nasional (HKBN) di 2022 ini, BI Perwakilan Sumut bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) bersama Satgas Pangan melakukan strategi 4K secara konsisten yakni Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi dan Komunikasi Efektif," kata Kepala Perwakilan BI Sumut Doddy Zulverdi dalam kegiatan Bincang-Bincang Media secara online dan offline, baru-baru ini.
 
Strategi ini dapat menjaga stabilitas harga dengan upaya pengendalian harga menjelang HKBN yang dilakukan melalui pelaksanaan kampanye belanja bijak serta pelaksanaan sidak dan pasar murah dan operasi pasar. Dimana pada shock kenaikan harga minyak goreng di November 2021, Pemprov Sumut beserta Kabupaten/Kota telah melakukan puluhan pasar murah dan operasi pasar di berbagai kota. 
 
"Lalu klasterisasi dan peningkatan produksi komoditas strategis meningkatkan produksi cabai merah, cabai rawit, bawang merah. Dimana swasembada cabai telah tercapai juga pemenuhan kebutuhan bawang merah telah tercapai >70%. Lalu, managemen logistik yakni proyek sistem resi gudang di Langkat dan Serdang Bedagai masih dalam tahap persiapan. Selanjutnya neraca pasokan (Sistem Informasi Harga Pangan) dimana apliaksi Siharapanku telah memberikan informasi harga harian secara berkelanjutan," terang Doddy. 
 
Selain itu, tambah Doddy strategi pengendalian Inflasi menjelang HKBN ini pihaknya juga telah melakukan rapat koordinasi bersama TPID bersama Gubernur Sumut yang diharapkan dapat turut menjaga stabilitas harga di tengah pandemi ini.
 
"Salah satunya juga dengan melakukan monitoring pasokan dan harga pangan khususnya dalam menghadapi Ramadhan dan Lebaran 2022 seperti sidak yang telah berjalan. Monitoring dan evaluasi ini juga kita lakukan secara rutin dalam setiap program dan kegiatan," terangnya. 
 
Dijelaskan Doddy perlu dikhawatirkan bila inflasi ini mengalami naik secara terus menerus contohnya bulan ini naik 1 persen, besok naik lagi dan besoknya naik lagi. Contohnya produknya beras tapi harganya naik terus. 
 
"Contoh lain juga seperti minyak goreng ini harganya naik terus artinya produknya itu-itu saja tapi harga naik, maka ini harus kita kendalikan. Namun kalau masih ada kenaikan harga lalu turun lagi tidak perlu kita khawatirkan mengenai inflasi ini," pungkasnya.