PALAS - Pasca amblas gorong -gorong  Jalinsum Sibuhuan batas Riau, tepatnya di Desa Mananti Jae, Kecamatan Hutaraja Tinggi, kabupaten Padanglawas (Palas) terputus menimbulkan kerawanan lalu lintas bagi penguna jalan umum. "Saat ini hanya mengandal batang kelapa yang disusun di jalinsum sebagai alternatif mengatasi terputusnya akses lalu lintas di Kabupaten Padanglawas," ujar Camat Hutaraja Tinggi, Sudaryono, Kamis (3/3/2022).
 
Dikatakan, sebelumnya jembatan darurat dari bahan batang kelapa ini juga tidak tahan akibat banyak kendaraan yang lalu lalang melintas dari wilayah ini sehingga Kamis (3/3/2022) sampai pukul 03.00 WIB, masyarakat dan pemerintah kecamatan bergotong royong kembali memperbaiki jembatan akses penghubung agar tidak terputus total.
 
"Kondisi bahan batang kelapa ini sebagai jembatan darurat,tadi malam hancur karena berat tonase kendaraan yang melalui jalur ini, sehingga terpaksa mencari batang kelapa baru dan memperbaiki kembali," keluhnya.
 
Kondisi jalinsum dari Hutaraja Tinggi menuju Sibuhuan, lanjut begitu juga sebalik dari Riau menuju Palas, cukup mengkhawatirkan.Pasalnya berapa ketahanan batang kelapa dibanding dengan tonase kendraan yang melintas tonase mencapai 25 ton.
 
" Kita khawatir jembatan darurat batang kelapa ini akan hancur dan dapat mencelakai pengendara dan kendaraan yang melintas akan terjebak kedalam lubang," bebernya.
 
Ia berharap, pemerintah Provinsi Sumut melalui PU Bina Marga segera melakukan upaya perbaikan agar akses kerusakan  prasarana jalinsum tidak semakin rusak parah dan bakal terancam putus total.
 
"Jika pihak PU Bina Marga Provinsi Sumut tidak dengan cepat mengatasi kondisi kerusakan jalinsum ini,dikhawaturkan anak menelan korban jiwa dan putusnya akses ke Kabupaten Palas," tambahnya.
 
Sebelumnya informasi yang dihimpun masyarakat amblas gorong - gorong dibadan jalinsum Sibuhuan bataa Riau ini karena menyusul curah hujan yang  terus menerus sejak beberapa hari belakangan ini.
 
Akibatnya jalan lintas Sumatera (jalinsum) di Desa Mananti, Kecamatan Hutaraja Tinggi hancur, hingga sempat terputus dan menimbulkan kemacetan sampai 2 kilometer.
 
Salah seorang warga pengguna jalan yang melintas di jembatan darurat batang kelapa, U Harahap warga Trans Pir Sosa mengungkapkan, kondisi jalinsum Palas saat ini sudah darurat dan bakal hancur kalau tidak segera ditangani dengan cepat pemerintah Provinsi Sumut.
 
"Pak Gubernur Edy Rahmayadi, kami sebagai masyarakat Palas jangan dianak tirikan, berilah kami perhatian untuk prasarana dan sarana jalan umum ini agar sedikit lebih baik sehingga tidak mengancam keselamatan penguna jalan," harapnya kepada orang nomor satu dijajaran Pemerintah Provinsi Sumut.
 
Ia menambahkan, pemerintah Kabupaten dan Kecamata bekerjasama dengan masyarakat sudah melakukan upaya dengan membuat jembatan darurat dari batang kelapa agar akses tidak terputus dan dapat  dilalui kenderaan dengan ekstra hati - hati.
 
"Jembatan darurat yang terbuat bahan 
 batang kelapa itu tidak bisa bertahan, apalagi kondisi hujan yang masih terus turun, sehingga air yang mengalir terus menggerus badan jalan kerusakan akan semakin melebar," bebernya.
 
Kepala Dinas Bina Marga dan Bina Konstruksi Provinsi Sumut melalui kepala UPT Gunungtua, Ir. H. Marlindo Harahap mengatakan, pihaknya sudah menerima laporan terkait keadaan jalinsum di Desa Mananti,Kecamatan Hutaraja Tinggi, Kabupaten Palas yang rusak parah.
 
"Kita telah menurunkan personil di bantu pihak pemerintah kecamatan dan pemerintah kabupaten bersama - sama dengan masyarakat sekitar melakukan gotongroyong supaya jalinsum itu bisa dilalui," terangnya. 
 
Bahkan dalam waktu dekat ini, sambungnya perbaikan jalan rusak di wilayah Kabupaten Padanglawas akan segera dilakukan.
 
"Sekarang ini sedang menjalani proses lelang untuk kegiatan pelaksanaan perbaikan jalan rusak di Palas," tandasnya.