Ledakan keras yang terjadi di sebuah gudang ikan di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kelurahan Pancuran Bambu, Kecamatan Sibolga Sambas, Kota Sibolga, Senin (24/1/2022), sekira pukul 09.25 WIB, merusak sejumlah rumah dan melukai sedikitnya 4 orang.
Polisi memastikan, ledakan tak ada kaitannya dengan aksi terorisme. Ledakan diduga bersumber dari bom ikan yang disimpan di gudang tangkahan ikan tersebut.

"Nggak, bukan aksi terorisme. Kita masih dalami. Tapi kita duga kuat itu dari bom ikan," kata Kapolda Sumut, Irjen Pol Drs RZ Panca Putra Simanjuntak, saat meninjau lokasi ledakan, Senin (24/1/2022).

Dari olah tempat kejadian perkara yang dilakukan tim Labfor Polda Sumatera Utara, ditemukan NH4NO3, senyawa kimia yang akrab disebut amonium nitrat. Kepolisian langsung melakukan penyelidikan dengan memintai keterangan dari beberapa saksi. Namun sayang, pengelola tangkahan belum berhasil dimintai keterangan. Saksi kunci peristiwa ledakan tersebut hilang misterius dan menjadi buruan polisi.

"Kita lagi mencari oknum yang menyimpan amonium nitrat atau pengguna gudang itu. Saya minta kerjasamanya, kooperatif saja khususnya yang memegang kunci gudang tersebut. Karena yang memegang gudang itu bukan yang punya tempat. Jadi, orang lain yang menyewa,” ungkap Panca pasca kejadian.

Jika hasil penyelidikan nantinya memastikan ledakan berasal dari bom ikan, menghilangnya sang pengusaha yang pastinya memiliki wajah familiar di kota Sibolga itu, patut diduga erat kaitannya dengan illegal fishing, yang belakangan ini marak terjadi di berbagai sentra penangkapan ikan di perairan Teluk Tapian Nauli.

Ditemukannya amonium nitrat dari sisa- sisa residu menjadi sebuah penemuan yang sangat menakjubkan. Apa pasal ? Selain digunakan sebagai bahan untuk pembuatan pupuk, amonium nitrat juga kerap digunakan sebagai campuran bahan peledak. Karena terkenal dengan kekuatan oksidasinya, senyawa kimia ini banyak digunakan sebagai bahan peledak dalam sektor pertambangan dan industri.

Semoga kasus ini dapat segera terungkap, sehingga upaya Kapolda untuk mencegah terjadinya penggunaan bahan-bahan peledak untuk menangkap ikan, tidak hanya sekedar gurauan Minggu siang yang menggelitik hati. Mari selamatkan laut Indonesia dan biota yang ada di dalamnya dari bahaya bom ikan. Jangan biarkan nelayan tradisional yang dengan peralatan terbatas, mengais sisa-sisa ikan kecil yang masih tersisa di pinggir pantai tanpa daya. Stop illegal fishing, jaga perairan Teluk Tapian Nauli. Sekarang atau tak ada waktu lagi.