DELI SERDANG- Sejumlah warga Deli Serdang mengeluh adanya pungutan liar (Pungli) di kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Lubuk Pakam, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Warga mengeluh adanya pungutan uang setiap mengurus segala kebutuhan identitas diri di Disdukcapil seperti KTP, KK dan indentitas lainnya.

"Saya ngurus KTP sama KK udah dua bulan gak siap-siap. Padahal saya udah ngasih uang satu juta dua ratus sama si Jon," kata warga Tambak Bayan saat datang marah-marah.

Hal yang sama dialami Risya Malau warga simpang Diski, Sei Semayang, Kecamatan Medan Sunggal.

"Saya sudah tiga bulan mengurus di desa namun tiga bulan gak selesai. Sempat diminta uang oleh petugas di desa satu berkas dua ratus dan saya gak mau. Karena ada kesalahan nama saya langsung ke Disdukcapil Deliserdang. Sampai disini ternyata sama juga harus pakai uang," kata dia saat diwawancarai Gosumut.com, Kamis (20/1/2022).

Risya berharap, pemerintah dapat menertibkan pungli-pungli yang ada di Disdukcapil dan yang ada di setiap Desa. Sebab menurutnya hal itu membuka warga resah dengan pungli yang berkeliaran di Disdukcapil Deli Serdang.

Pantauan Gosumut.com dilokasi, terlihat puluhan pungli berkeliaran dan masing-masing mencari masyarakat yang datang untuk mengurus berkas. Disitu juga wartawan Gosumut.com ditawarkan pengurus cepat dengan bayar uang oleh penjaga parkir.

"Abang mau ngurus apa bang?. Satu berkas seratus ribu," kata Regar saat berbicara kepada wartawan Gosumut.com.

Sementara itu, Kepala Dinas Disdukcapil Deliserdang Gustur Siregar, mengaku tidak mengetahui akan adanya pungli di kantornya. Namun dia secara tidak langsung menyebut nama Saham Situmorang yang diduga dalang adanya pungli di Disdukcapil.

Gustur juga mengaku sudah menghimbau hal itu. Ia juga mengatakan kepada pegawainya apabila itu terjadi pihaknya tidak tangung jawab.

"Saya sudah bilangin untuk hal itu dan sudah buat peryataan setiap pegawai apabila terdapat adanya pungli saya tidak tangung jawab," katanya.

Gustur mengaku sudah ada laporan sebelumnya akan hal itu. Namun pihaknya sebagai pimpinan di kantor Disdukcapil tidak mengambil sikap untuk mencari tau dan menindaknya dengan tegas.

"Sudah ada laporan. Dari wartawan warga. Cuma hanya saya himbau saja," ucapnya.