MEDAN - Tim dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melaksanakan kunjungan ke Universitas Syiah Kuala (USK) di Banda Aceh. Kehadiran Direktur Fasilitas LPDP, Wisnu Sardjono Soenarso beserta tim dalam rangka monitoring dan evaluasi (monev) riset yang sedang digarap USK karena merupakan prioritas nasional.

Kunjungan diawali dengan acara pembukaan Monev di AAC Dayan Dawood, Banda Aceh, Selasa (18/1/2022).

Pada kesempatan tersebut, tim dari LPDP melakukan monev terhadap capaian dua riset yang didanai, yaitu riset invitasi Superiska: Sistem Pendukung Keputusan untuk Pembiayaan dan Asuransi Resiko Bencana Berbasis Karakteristik Ancaman, diketuai oleh Dr. Syamsidik. Satunya lagi, riset kompetisi: Toward National Standar for Technical Specification of SARS-cOv-2 Patient Isolation Chamber, diketuai Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., IPU.,ASEAN.,Eng.

"Kehadiran kita ingin melihat kemajuan. Jika ada yang perlu dibantu, akan dibantu agar lebih baik. LPDP ini berbeda, menyediakan dana dan juga membina," kata Wisnu dalam sambutannya melalui siaran pers diterima di Medan.

Ia mengungkapkan, saat ini LPDP mengelola dana abadi kurang lebih Rp 14 Triliun, yang diperuntukkan untuk beasiswa dan riset. Menurutnya, riset yang sedang digarap USK masuk katagori riset khusus berbasis kebutuhan.

"Dari riset yang sedang dilakukan peneliti USK, hasilnya menjadi rujukan pemerintah, apa yang bisa dirancang untuk kebutuhan jikalau terjadi bencana," jelasnya.

Dirinya mengatakan, pihaknya selalu mencari tau agar pelaksanaan sebuah riset tidak melenceng. Selain itu, dirinya juga ingin mematahkan paradigma anggaran penelitian terbatas. "Punya riset apa? Tawarkan proposal. Gak usah tanya biaya. Berapapun kami bayar," tutupnya.

Sementara itu, Rektor USK, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., IPU.,ASEAN.,Eng di kesempatan yang sama mengatakan, penelitian USK dalam 10 tahun terakhir terjadi lonjakan sangat signifikan. Ada kenaikan anggaran hingga 15 persen. Memberikan hibah ke profesor, dan laboratorium.

"Dengan demikian, maka terjadinya stimulus penelitian, bukan lagi keharusan tetapi hobi," kata Prof Samsul.

Ia berpandangan bahwa penelitian adalah pilar penting dari tri dharma perguruan tinggi. Hasilnya, selain menjadi bagian dari pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, juga diharapkan dapat menjadi solusi terhadap masalah yang ada di masyarakat. Beberapa tahun belakangan, semakin banyak periset USK yang berhasil memenangkan hibah penelitian LPDP.

"Menurut data kami, ada 21 hibah yang saat ini sedang berjalan dan didanai LPDP. Yaitu 1 hibah untuk skim Rispro Invitasi, 1 hibah untuk skim Rispro Competition, 4 hibah untuk Rispro Mandatory (Prioritas Riset Nasional), dan 1 hibah didanai Rispro International Collaboration, dan 14 hibah Riset Keilmuan" ungkap Rektor.

Rektor berharap kegiatan monev tersebut berjalan lancar. Setelah pertemuan di VIP AAC Dayan Dawood, tim LPDP dan reviewer dibagi dua. Mereka mengunjungi dua lokasi pelaksanaan penelitian, yaitu di Fakultas Teknik untuk riset terkait Patient Isolation Chamber yang didampingi Ketua LPPM USK, Prof. Dr. Taufik F Abidin, S.Si.,M.Tech., dan Gedung TDMRC untuk riset Superiska didampingi Sekrertaris LPPM, Dr. Sulastri, M.Si.*