TAPSEL -  Angka kemiskinan di Tapanuli Selatan mengalami peningkatan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Selatan, Maret 2021 BRS No. 03/12/Th. XXI, 27 Desember 2021, jumlah kemiskinan meningkat sebesar 0,33 poin dari 8,47 persen pada Maret 2020 menjadi 8,80 persen pada Maret 2021. Angka ini setara dengan jumlah penduduk miskin yang berada pada kisaran 25,01 ribu jiwa pada Maret 2021. Atau bertambah sekitar 1,05 ribu jiwa dalam setahun terakhir, dari 23,96 ribu jiwa pada Maret 2020.
 
Pada Maret 2021, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan kenaikan. P1 naik dari 0,87 pada Maret 2020 menjadi 1,53 pada Maret 2021, demikian juga halnya dengan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) menunjukkan kenaikan dari 0,16 pada Maret 2020 menjadi 0,40 pada Maret 2021. 
 
Hal ini mengindikasikan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung menjauhi garis kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin semakin bertambah.
 
"Data itu masih perlu kita telusuri untuk mencari penduduk yang bertambah menjadi kategori miskin dimana dan siapa. Saya masih butuh bantuan rekan-rekan BPS, untuk mengklarifikasi siapa siapa yang dikatakan BPS bertambah miskin, Karena data itu diperlukan oleh Bappeda dalam menyusun RPKD,” ujar Rasyid Assaf Dongoran, MSi, Wakil Bupati Tapanuli Selatan saat dikonfirmasi wartawan Sabtu (15/1/2021).
 
Rasyid Assaf Dongoran mengajak semua pihak untuk Informasikan tentang warga Tapsel yang mungkin selama ini belum terdata sebagai kategori miskin dan sangat miskin serta belum terdaftar dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Untuk memverifikasi data dapat dilakukan ke Dinas Sosial.
 
“Partisipasi publik dalam pembangunan Tapsel yang kita cintai ini sangat dibutuhkan sebagai indikator tata kelola pemerintahan yang baik dan benar, termasuk diantaranya partisipasi publik dalam memasok data Penduduk miskin yang mungkin selama ini belum terdata," ujar Rasyid Assaf Dongoran.