JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal (Purn.) Luhut Binsar Pandjaitan, menawarkan investasi untuk penyelesaian proyek Tol Trans Sumatera kepada Amerika Serikat. Proyek yang ditawarkan adalah ruas tol Medan ke Aceh.

Proyek ini ditargetkan harus tuntas sebagian besar pada 2024.

"Trans Sumatera itu presiden beri arahan tuntaskan. Sebagian ruas sudah beroperasi dari Betung - Medan sampai pada Parapat. Lalu yang Medan ke Aceh kemarin waktu Antony Blinken (Menlu AS) datang kalau mau serius bantu ya bantu di sana," kata Luhut dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip Sabtu (25/12/2021).

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono juga melakukan pendekatan kepada Turki para proyek Trans Sumatera juga beberapa infrastruktur lain.

Proyek tol itu di Trans Sumatera yaitu Jambi - Rengat dan ruas Rengat - Pekanbaru (Pekanbaru - Siak) dengan total panjang 282,7 km, proyek jalan tol Akses Ibu Kota Negara seksi III dan IV dengan total panjang 33,7 km. Serta proyek KPBU sektor perumahan zona 1 A IKN untuk 11.268 unit hunian (tahun pementasan 2021 hingga 2024.

"Kami sangat menantikan partisipasi Turki dalam pelaksanaan program-program pembangunan di Indonesia," kata Basuki.

Kementerian PUPR sendiri sudah sempat mengubah target penyelesaian Tol Trans Sumatera.

Dalam RPJMN hingga 2024 seharusnya sudah bisa tersambung dari Lampung hingga Aceh, tapi rencana itu berubah karena ada kendala pembebasan lahan. Sehingga tol trans sumatera hanya hanya tersambung hingga Pekanbaru pada 2024.

"Dengan adanya keterbatasan lahan rencana awal target RPJMN bisa menyambung dari Aceh sampai Lampung hingga akhir 2024, tapi untuk saat ini kita akan bangun secara bertahap, artinya sampai 2024 kita upayakan menyambung dari Betung sampai Pekanbaru," kata Direktur Jalan Bebas Hambatan Ditjen Bina Marga Kementerian PUPR, Budi Harimawan, kepada CNBC Indonesia.

Sementara untuk pembangunan jalan tol di bagian utara dari Binjai - Aceh dan Dumai - Kisaran akan diusulkan pada fase kedua. Artinya, menurut Budi karena keterbatasan lahan baru akan dikerjakan setelah tahun 2024.*