JAKARTA - Pemberangkatan ibadah umrah kembali ditunda hingga tahun depan. Hal ini karena pemerintah mengimbau untuk mewaspadai penyebaran varian baru Covid-19 Omicron. Padahal, umrah baru saja akan dilakukan pada bulan ini. Akibatnya, bisnis travel umrah pun seolah layu sebelum berkembang .

Kondisi ini tentu mempengaruhi rencana perjalanan umrah yang sudah disusun sebelumnya. Bahkan asosiasi menyebut jika hal ini bisa mengganggu rencana perjalanan untuk jemaah pada tahun depan.

Sekretaris Jenderal Dewan Pengurus Pusat Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (DPP) Amphuri Farid Aljawi mengungkapkan imbauan yang diberikan pemerintah ini sangat tiba-tiba.

"Sebenarnya keberangkatan itu sudah direncanakan sejak tanggal 12. Tapi karena belum siap, jadi mundur ke tanggal 23. Nah imbauan ini terjadi tiba-tiba. Kita ikuti sesuai arahan pemerintah," kata Farid sebagaimana dikutip Minggu (19/12/2021).

Farid menyebutkan, meskipun mengikuti arahan pemerintah. Asosiasi tetap meminta kejelasan terkait pemberangkatan.

Nah pemerintah menyebut, perjalanan ini bisa dilakukan di atas tanggal 2 Januari tahun depan.

Farid menyebutkan, imbauan ini seharusnya berlaku untuk seluruh penerbangan ke luar negeri. Tak cuma untuk pemberangkatan umrah. Dia juga mengungkapkan masyarakat yang menjadi peserta jemaah umrah sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan.

Dia menambahkan, sebenarnya pemberangkatan di tanggal 23 ini bukanlah untuk jemaah, melainkan penyelenggara untuk melihat dan memastikan kesiapan di Arab.

"Memang untuk penerbangan perdana bagi jemaah itu Januari, tapi dengan adanya pembatalan ini ya untuk masyarakat juga mundur kira kira di pertengahan Januari," jelas dia.*