SIANTAR - Lapas Kelas IIA Siantar mengoptimalkan lahan yang berada di lapas untuk sarana asimilasi dan edukasi, dengan metode kemandirian dan edukasi. Untuk itu, Kepala Seksi Kegiatan Kerja (Sie Giatja) H. Hutauruk, memberikan pelatihan dan pembinaan kemandirian bagi warga Binaan Permasyarakatan (WBP) yang sedang menjalani pidana.

"Pelatihan kemandirian ini kita buat dengan tujuan untuk mendidik dan mengajarkan kepada WBP dan membentuk suatu peluang nantinya ketika mereka bebas," ungkap H Hutauruk dalam pesan tertulisnya, Senin (13/12/2021).

Selain itu juga, pihak Lapas Kelas IIA Siantar juga membuat kolam ikan untuk membudidayakan ikan konsumtif seperti gurame merah dan lele. Bahkan mereka juga bekerja sama dengan Dinas Perikanan, dan kelautan Provinsi Sumut untuk pelatihan serta mendapatkan bibit ikan.

"Tidak hanya di sektor perikanan, kita juga memanfaatkan lahan menanam Pepaya California, nenas, sayuran dan juga buah semangka dengan metode tanam tanah, dan ada juga metode tanam Hidroponik untuk produksi sayur pakcoy," jelasnya.

Ditempat yang sama juga, Kalapas Rudi F Sianturi menyatakan bahwa WBP yang di lakukan pembinaan kemandirian ini, merupakan WBP yang sudah menjalani proses Sidang TPP (Tim Pengamat Pemasyarakatan) yang sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP) dan dengan ketentuan lainnya.

"Dalam arti dengan ketentuan lainnya itu, seperti pidana dengan kasus tindak pidana ringan dan minimal sudah menjalani setengah masa hukuman dan sudah mendapatkan jaminan oleh keluarga. Kegiatan ini juga salah satu tujuan yang akan kita capai yaitu Lapas yang produktif dan edukatif namun tetap mengutamakan prosedur keamanan," pungkasnya.

Dia juga berterimakasih dengan beberapa instansi terkait dan berharap agar tetap menjalin kerjasama dalam hal pembinaan dan pelatihan kemandirian ini.