PADANGSIDIMPUAN - DPD Sekber Wartawan Indonesia (SWI) Kota Padangsidimpuan (PSP) - Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel) menggelar Silaturrahmi dan Konsolidasi kepengurusan, di Cafe Claristy, Kelurahan Panyanggar, Kecamatan Padangsidimpuan Utara, Sabtu (11/12/2021).

Rapat tersebut dipimpin Ketua SWI, Mubin Lubis yang di dampingi Sekretaris Dedy Mubarrak Daulay S.sos yang dihadri para Pembina, Penasehat, Dewan Etik dan Pengurus SWI PSP- Tapsel.

Dalam kesempatan tersebut salah satu pembina SWI PSP-Tapsel Dr. Drs. Nggelem Ginting, S.Sos, MM mengatakan Organisasi terdepan adalah Organisasi Wartawan. Organisasi dibentuk, bagaimana untuk mencapai tujuan bersama.

"Karena Organisasi itu adalah kelompok orang- orang yang teratur dalam pencapaian tujuan bersama. Untuk pencapaian sasaran organisasi, alangkah baiknya pengurus merumuskannya, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang. Organisasi harus kerjasama untuk mencapai tujuan bersama, maka disini ada saling tukar informasi seputar pembangunan dan saling tukar kompensasi," imbuh Nggelem Ginting yang masih energik di usianya 72 tahun yang sudah mempunyai 16 cucu.

Lebih lanjut lagi disebutkannya, organisasi bisa bergerak lebih cepat dengan adanya suatu kompensasi, dorongan daripada eksekutif untuk pencapaian sasaran organisasi, siapa pendukung, tentunya organisasi.

"Kita bukan Oposisi, tetapi bila perlu kita bisa menjadi Oposisi, tergantung situasinya, kalau menyangkut generasi muda jiwa saya terpanggil, itulah saya ada di wadah SWI PSP-Tapsel ini,” ungkapnya.

Nggelem Ginting yang juga merupakan Dosen di Universitas Graha Nusantara (UGN) itu pun mengajak SWI PSP-Tapssl mengambil sikap, peran dalam membangun daerah, baik sektor sosial, budaya, pendidikan dan sektor sektor lainnya, tentunya melalui media Informasi untuk kesejahteraan masyarakat khususnya kota Padangsidimpuan dan Kabupaten Tapanuli Selatan.

Sementara, Gonang Mendropa, selaku Penasehat SWI PSP - Tapsel berpesan, jangan menjadi orang pintar di antara orang bodoh.

"Artinya, jangan kita sok pintar diantara orang orang bodoh, itu sama juga membodohi diri kita sendiri," katanya.

Dikesempatan yang sama, Dewan Etik DPD SWI PSP-Tapsel, Muhammad Azan Sinaga SH menyebutkan ilmu wartawan tidak pernah cukup, ilmu wartawan itu dinamika tapi itulah hebatnya pikiran, perlu menjadi catatan buat kita semua jangan pernah terbesit di hati meremehkan sesama kita khususnya dan orang lain umumnya.
“Selalu belajar dan terus belajar, dimana ilmu wartawan itu tidak ada habisnya, dan jangan meremehkan sesama kita (wartawan_red),” tutur Azan.

Sementara, Ahmad Mubin Lubis, selaku Ketua DPD SWI PSP-Tapsel mengajak seluruh pengurus divisi untuk tetap jaga kekompakan.

"Untuk mencapai tujuan bersama, mari kita saling jaga kekompakan demi kemajuan dan menjadi organisasi terdepan," pungkasnya seraya ingin organisasi ini segera berlari kencang.