MEDAN - Komunitas Kredit Macet (KKM), semakin intens memberikan edukasi dan berbagi tips bagi anggotanya. Ini sebagai penguatan agar debitur bank yang gagal bayar, tetap bersemangat menjalankan rutinitas, setelah asetnya terancam dilelang. Seperti, Sabtu (11/12/2021), KKM menggelar diskusi dan sharing bertema 'Media Vs Mafia Lelang', menghadirkan pembicara Nurhalim Tanjung selaku Pimred GoSumut, di Bakmi Jonlau Citraland Gama City Blok R3.

Turut hadir belasan debitur bank yang terjerat kredit macet serta Ketua Forda UKM Sumatera Utara, Sri Wahyuni Nukman serta inisiator KKM, So Tjan Peng.

Dalam kesempatan ini, Nurhalim Tanjung mengapresiasi pelaku usaha kredit macet, yang belakangan ini sudah mulai berani dan semakin terbuka. Apalagi untuk mendapatkan informasi kredit macet di google sudah semakin banyak yang bisa dijadikan inspirasi menyikapi persoalan kredit macet ini.

"Ini sebenarnya ada di google, sudah satu modal buat kita. Sebab kita tidak sendiri yang mengalami kredit macet. Ketika dilakukan pencarian di google, maka akan muncul seperti So Tjan Peng, Andi. Ini akan menginspirasi," ujarnya.

Menurutnya, jika debitur bisa terbuka, justru akan lebih melindungi, dibandingkan tertutup. Sebab dengan tertutup atau malu membuka diri, bisa berdampak pada hilangnya satu persatu asetnya secara tiba-tiba.

"Kadang-kadang kita merasa, jika kita sembunyi akan melindungi kita. Sekarang ini justru berada di tempat terang itu yang malah melindungi kita. Sembunyilah kita, kita malah hilang. Tapi kalau kita berada di tempat terang, kita terlindungi. Usahakan selalu ditempat terang, artiya jika punya kesempatan kumpul sama kawan- kawan, rame-rame. bisa diskusi," urainya.

Dengan berkumpul dan diskusi, hal tersebut menjadi bagian dari edukasi. "Bukan kita melawan, bukan menolak hukum. ketika kita mengajukan gugatan balik, yang dilakukan sebenarnya untuk mendapatkan keadilan," imbuhnya dan hal tersebut secara tidak sadar, akan mengedukasi orang lain, untuk mendapatkan keadilan.

Sebab proses peradilan yang berjalan, eksekusi banyak yang menyimpang. Sehingga perlu dilakukan pengawalan. Sehingga upaya edukasi, harus terus dilakukan. Bahkan peran media lanjutnya, tidak hanya mengedukasi, namun juga mempengaruhi.

"Kalau keterbukaan dijayakan maka akan lebih baik. Banyak pembocor-pembocor di Amerika, mereka itu berani muncul di tempat terang. ketika menviralkan sebuah skandal, seluruh dunia tahu, jika dia hilang seluruh dunia juga tahu apa penyebabnya. Sehingga orang yang mau menghilangkan dia pikir-pikir karena seluruh dunia tahu kasus itu. jika dia hilang, dunia akan tahu dan tunjuk hidung siapa pelakunya," bebernya.

Itulah efek dari keterbukaan sambungnya. Sama seperti mafia tanah, ketika diketahui Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN RI, Sofyan Jalil, bertindak. "Kalau kita tahu ada yang tidak beres, seperti mafia lelang, kita diungkapkan aja, dengan pemberitaan, sehingga pengambil keputusan bisa membersihkannya," pungkasnya.

Sementara Sri Wahyuni Nukman menyebutkan, mengharapkan agar para debitur bank yang terjerat kredit macet ini tetap berani, dan tidak khawatir. Sehingga persoalan yang dihadapi bisa disikapi dengan baik, dan menemukan solusi yang tepat.

Selain itu, ia juga meminta agar anggota KKM tetap solid dan kompak serta menjunjung asas kebersamaan. Dan terus belajar agar jangan salah mengambil sikap. Pelajari dan diskusikan ke teman yang punya masalah sama. Teruslah berjuang mencari keadilan dengan cara yang baik dan benar.