KISARAN - Hingga kuartal III tahun 2021, BTPN Syariah memberdayakan sedikitnya 9146 perempuan prasejahtera produktif di Kisaran Kabupaten Asahan. Langkah ini sebagai upaya untuk menciptakan pertumbuhan  ekonomi masyarakat. Masyarakat yang diberdayakan ini, tidak hanya sekedar mendapatkan pembiayaan, namun juga pendampingan agar bantuan permodalan tersebut terarah. Artinya masyarakat tidak hanya dapat modal usaha saja, tetapi mendapat pola-pola pendampingan serius terukur dan berkelanjutan.

"Menjadi nasabah pembiayaan ini, kita bisa melihat bagaimana pertumbuhan nasabah dari waktu ke waktu. Bahkan perekonomiannya bisa membaik dan menjadi keluarga sejahtera membantu suami. Bahkan bisa menginspirasi lingungan sekitarnya," kata Communication Head BTPN Syariah, Ainul Yaqin saat mengunjungi Kota Medan dan lanjut ke Kota Kisaran untuk melihat nasabah inspiratif yang telah berkembang melalui pembiayaan BTPN Syariah, Kamis (9/12/2021).

Ain sapaan akrab Ainul Yaqin menambahkan selain memberikan pembiayaan, BTPN Syariah juga rutin secara sadar memberikan tanggung jawab sosial pada masyarakat sekitar melalui serangkaian program berkelanjutan dan terukur.

"Di 2020-2021 melalui Tepat Peduli yang merupakan program infrastruktur dengan melakukan pembangunan infrastruktur di lingkungan tempat tinggal mereka. Salah satunya di Kisaran ini di Jarang Anyer bahwa telah ada pembangunan sarana air bersih. Selain itu ada beasiswa untuk anak-anak nasabah. maka dalam masa pandemi ini bisa melakukan aktivitas sekolah biasa. Bahkan sebelum pandemi kami juga telah memberangkatkan satu pesawat nasabah kami untuk umrah," jelasnya.

BTPN Syariah ini, kata Ain tidak hanya memikirkan bisnis saja. Tapi membangun komunitas masyarakat untuk tumbuh dan hidup berarti.

"Kenapa kami pilih perempuan karena memiliki potensi Top Bottom of Pyramid atau bagian utama untuk management. Perempuan yang menjadi sasaran kita yakni perempuan yang hanya sebagai ibu rumah tangga mengasuh anak dan menungguin suami pulang kerja.

Sedangkan perkembangan pertumbuhan ekonomi keluarga patokannya seorang ibu. Maka kami melakukan berdaya ini, dengan ibu berdaya maka keluarga akan berdaya pula," terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pembiayaan BTPN Syariah Medan, Frengky Anto menambahkan akses untuk masyarakat bentuk model bisnis pembiayaan.

Perempuan yang diberdayakan ini, tidak hanya mereka yang punya usaha. Namun juga pada perempuan yang belum memiliki usaha sehingga memiliki usaha.

"Ini bertujuan untuk membangun ibu-ibu prasejahtera. Perempuan yang kita dampingi bila punya usaha mendapat bantuan pembiayaan minimal Rp 2 juta sedangkan yang punya usaha pembiayaannya akan lebih dari itu dan nantinya akan berkelanjutan," jelasnya.

Sekertaris Kecamatan Air Joman, Maslin Nainggolan atas nama pemerintah Kecamatan Air Joman berterima kasih, karena merasa tertolong dengan adanya pembiayaan ini.

Dia pun berharap pembiayaan yang menyasar perempuan ini bisa diperluas. Sehingga Kisaran yang terdiri dari 6 Desa dengan 56 ribu penduduk, mendapatkan pembiayaan tersebut.

"Kami bersyukur dengan adanya pembiayaan nasabah ini masyarakat kita bisa tertolong. Disini ada juga jenis pembiayaan yang sama kami sebut BII (bank inang-inang atau rentenir) namun dengan bunga yang tinggi maka dengan adanya BTPN Syariah ini masyarakat bisa tertolong dan berdaya," pungkasnya.