ASAHAN - Hati-hati kepada masyarakat Kabupaten Asahan, ada dua orang mengaku dari pihak swasta yang diutus dari pusat atas proses pencairan dana bantuan UMKM. Salahsatu dari kedua orang tersebut mengaku Riyan warga Siumbut-umbut, Kecamatan Kota Kisaran Timur, Kabupaten Asahan. Sementara, yang satunya belum jelas namanya, namun mengaku warga Jalan Sisingamangaraja, Kota Kisaran, Kabupaten Asahan.

Awalnya, seorang masyarakat bernama Daniel warga Dusun VI, Desa Sei Alim Hasak, Kecamatan Sei Dadap, Kabupaten Asahan memberikan informasi, ada dua orang yang mendatangi rumahnya dengan modus memberitahukan istrinya, Rani Marlina mendapatkan dana bantuan UMKM lewat Bank BRI.

"Kemaren, hari Senin malam dua orang itu datang ke rumah kami. Mereka mengatakan kalau istri saya mendapatkan bantuan UMKM sebesar 1,2 juta rupiah. Kemudian, saya cek di website, benar adanya istri saya mendapatkan bantuan itu," kata Daniel saat ditemui kru www.gosumut.com, Rabu (1/12/2021).

Lanjut Daniel, setelah itu kedua orang tersebut mengatakan bahwa pemberitahuan sekarang ini tidak melalui SMS lagi, namun lewat kedua orang tersebut sebagai pihak ketiga.

"Dua orang itu langsung blak-blakan ngomong bahwa setelah dicairkan dari bank, kami diwajibkan memberikan uang sebanyak 400 ribu rupiah dan diberikan kepada mereka setelah keluar dari bank. Setau aku, dua orang itu juga mendatangi rumah orang lainnya yang nerima bantuan itu," cetus Daniel.

Di hari yang sama, saat kru www.gosumut.com melakukan investigasi di Bank BRI Unit Sentang, benar terdapat dua orang tersebut yang diduga melakukan pungli kepada masyarakat penerima dana bantuan UMKM.

Saat ditanyai, kedua orang tersebut mengakui bahwa benar mereka ada melakukan pengutipan terhadap masyarakat penerima bantuan.

"Kami dari pihak ketiga bang, dari pihak swasta. Kalau Abang tanya pihak swasta mana, kami gak bisa jawab. Sebenarnya kami utusan dari pusat bang, tapi kami yang paling bawah. Ya sistem melalui lah bang, kalau bos yang dari pusat itu siapa, kami pun gak tau," ungkap dengan gamblang salah satu orang yang diduga akan melakukan pungli.

Kedua orang tersebut mengaku bahwa uang yang dipungutnya akan dibagi dan ditransfer ke pimpinannya.

"Uang itu dibagi-bagi lah bang, nanti juga ditransfer ke pusat. Tapi yang mentransfer ada bos kami yang di sini. Jadi bagi mereka (masyarakat penerima bantuan,red) yang tidak nyetor, maka dipastikan kedepannya tidak akan menerima lagi, karena kami blokir datanya," ketusnya.

Kedua orang tersebut juga mengaku bahwa sebelumnya sudah melakukan hal yang sama dengan memungut uang tanpa alasan yang jelas dan gertakan tidak akan menyalurkan bantuan lagi kepada masyarakat yang tidak mau menyetor.

"Semalam (hari Selasa,red) kami bagi tugas. Kawanku tugasnya di sini (Unit BRI Sentang), kalau aku semalam tugasnya di BRI Air Joman," katanya.

Sebelumnya, Kepala Unit BRI Sentang, Cabang Kisaran ketika hendak dikonfirmasi tidak ada di tempat. Namun Scurity mengatakan tidak tahu menahu soal adanya pungutan uang tersebut.

"Kalau ada pungutan itu, kami gak ada bang. Yang jelas di dalam Kantor BRI ini tidak ada yang melakukan pungutan itu. Mungkin di luar kantor bang. Kami di sini hanya sebatas memberikan pelayanan kepada nasabah dan melayani masyarakat yang mau mencairkan uang," terang Scurity Bank BRI Unit Sentang.