SERGAI - Wakil Bupati Serdang Bedagai, H. Adlin Umar Yusri Tambunan, membahas R-APBD dalam sidang paripurna DPRD Kabupaten Sergai dengan Agenda Penyampaian Nota Pengantar Rancangan Peraturan Daerah Kabupaten Sergai tentang APBD Tahun Anggaran (TA) 2022, di Ruang Rapat Paripuran DPRD Sergai, Sei Rampah, Selasa (16/11/2021) sore.
Dalam sambutannya Wabup Sergai mengatakan, penyusunan R-APBD TA 2022 di sisa waktu tahun anggaran 2021 ini sangat memerlukan kerja keras dan kesungguhan dari semua pihak sehingga dapat diselesaikan.

Proses awal dari pembahasan R-APBD TA 2022 ini, sebutnya, telah diawali dengan persetujuan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Plafon Prioritas Anggaran Sementara (PPAS) yang telah disepakati bersama. Dirinya berharap, kedua dokumen tersebut bisa menjadi pedoman dalam penyusunan R-APBD TA 2022.

“Nota pengantar R-APBD TA 2022 merupakan bagian dari tahapan penyusunan anggaran juga kewajiban konstitusi dari Pemkab Sergai untuk melaksanakan amanat bahwa APBD adalah rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang dibahas dan disetujui bersama oleh pemerintah daerah dan DPRD serta ditetapkan dengan peraturan daerah,” lanjutnya lagi.

Ia mengungkapkan, prioritas pembangunan Kabupaten Sergai tahun 2022 dirumuskan dengan mempertimbangkan hasil evaluasi serta capaian kinerja pembangunan tahun sebelumnya dan tahun berjalan, isu-isu strategis, prioritas pembangunan nasional maupun prioritas pembangunan Provinsi Sumatera Utara dan RPJMD Kabupaten Sergai tahun 2021-2026, sehingga diharapkan ada kesinambungan program-program pembangunan dari tingkat pusat hingga daerah.

Adlin Tambunan kemudian merinci, prioritas dan fokus pembangunan Kabupaten Sergai tahun 2022 yaitu Pemulihan ekonomi pasca Covid-19, peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur yang terintegrasi, pembangunan manusia yang berkualitas dan adaptif terhadap pandemi Covid-19 dan peningkatan kualitas tata kelola pemerintah khususnya pelayanan publik dalam rangka melayani dan memudahkan investasi.

“Pemkab Sergai merespons pandemi Covid-19 dengan kehati-hatian dan penuh kewaspadaan sehingga kebijakan yang ditempuh dapat lebih terarah dan terukur,” tegasnya.

Kemudian dampak dari pandemi Covid-19 pada perekonomian dan keuangan diperkirakan berlanjut untuk tahun 2022. Oleh karena itu arah kebijakan keuangan daerah juga disusun untuk tetap mempertahankan stabilitas perekonomian. Dan terakhir tekanan di sektor pendapatan diperkirakan masih akan terjadi baik sebagai akibat dari belum pulihnya perekonomian dan tekanan yang terjadi pada keuangan negara, sehingga pengalokasian belanja tetap akan ketat dengan menggunakan prinsip money follow program priority.

“Walau tidak seorang pun yang dapat memprediksi kapan pandemi Covid-19 ini akan berakhir, namun kita sangat berharap dan harus optimis bahwa perekonomian kita pada tahun 2022 akan mengalami pertumbuhan yang positif, seiring dengan kenormalan baru aktivitas perekonomian kita,” harapnya.