TOBA - Pasca Kabupaten Toba berada dalam posisi zero terkonfirmasi Covid-19, untuk mepertahankannya pemerintah akan tetap melakukan pengawasan dan monitor ekstra ketat.

Khususnya menjelang perayaan dan puncak perayaan hari Natal 25/26 Desember 2021 dan Tahun Baru 1 Januari 2022, pemerintah Kabupaten Toba tetap mengimbau kerja sama seluruh lapisan berbagai elemen warga masyarakat khususnya anak rantau jangan pulang.

Hal ini diungkapkan Bupati Toba Poltak Sitorus pada keterangan persnya usai meninjau pelaksanaan serbuan 2000 vaksinasi massal di pantai 2 pasir putih Lumban Bulbul Kecamatan Balige yang dihadiri Menparekraf Sandiaga S Uno dan Waka Polda Sumut Brigjend Pol Dadang Hartanto SH SIK MSi, Rabu (10/11/2021).

Turut mendampingi Wakil Bupati Tonni Simanjuntak bersama Sekda Drs Audhi Murphy Sitorus SH MSi, Kadis Kesehatan dr.Juliwan Hutapea dan Kadis Kominfo Drs Lalo H Simanjuntak selaku Juru bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Toba.

Di ungkapkan Poltak, karena masih ada kemungkinan akan terjadi gelombang ketiga dengan paparan wabah Covid-19 berikut dengan berbagai varian barunya, masyarakat diingatkan tidak terlalu bebas dalam melakukan berbagai aktifitas dengan kerumunan keramaian, sebagaimana sebelumnya yang telah disampaikan Presiden RI Jokowi.

"Untuk itu mari kita kerja sama dengan tetap mematuhi segala peraturan untuk memutus mata rantai penyebaran dan penularan wabah pandemi Covid-19 demi kesehatan dan keselamatan kita bersama," terang Bupati Toba Poltak Sitorus.

Ditegaskan Bupati, warga Toba yang hendak merayakan Natal dan Tahun Baru dilaksanakan dengan sederhana saja. Jangan terlalu euforia dengan perayaannya.

Untuk para wisatawan silahkan datang untuk menikmati pariwisata di Kabupaten Toba, namun tetap mematuhi dan melaksanakan Prokes Covid-19 dengan 5 M, saat berada di pantai di Kota maupun di restoran restoran dan tempat wisata lainnya.

Ditegaskan Bupati Toba, kepada seluruh warga masyarakat Kabupaten Toba untuk perayaan Natal dan Tahun Baru di tahun ini pasca paparan Covid-19, bisa dirayakan di gereja maupun berbagai organisasi organisasi kemasyarakatan lainnya.

Namun lanjutnya tetap mematuhi dan melaksanalan prokes Covid-19 secara khusus dengan mengurangi jumlah peserta yang hadir dalam perayaan minimal 50% dari kapsitas tempat.

"Sekali lagi saya sampaikan, di situasi pandemi saat ini, kita belum normal penuh, laksanakanlah perayaan Natal itu cukup dengan Ibadah.yang paling penting dan utama adalah makna dan hikmahnya Natal bagi kehidupan kita, bukan perayan perayaan yang meriah," imbau Bupati.