MEDAN - Universitas Syiah Kuala (USK) melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) berhasil menduduki peringkat dua secara nasional, penerima hibah program Riset Keilmuan 2021 dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset Dan Teknologi (Kemdikbudristek). Kepala LPPM USK Prof. Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech mengatakan di Banda Aceh (28/10/021), bahwa informasi ini diperoleh berdasarkan Surat Keputusan penerima hibah ini yang disampaikan oleh Kemdikbudristek Dikti pada 25 Oktober 2021.

Dalam surat tersebut, Universitas Negeri Makassar (UNM) berada di peringkat pertama dengan jumlah 15 penelitian yang didanai. Disusul oleh USK dengan jumlah 14 penelitian. Sedangkan di urutan ketiga adalah Universitas Brawijaya (UB) dengan jumlah 13 penelitian.

Prof. Taufik menambahkan, program Riset Keilmuan ini adalah skim baru dari Kemdikbudristek. Karena itulah, menurutnya, USK patut bersyukur karena berhasil menjadi penerima hibah kedua terbanyak di tahun pertama program ini dilaksanakan.

Ada empat skema dalam program Riset Keilmuan ini yaitu skema riset mandiri, riset kewirausahaan, riset kemanusiaan, dan riset desa. Dari empat skema tersebut, USK berhasil meraih 14 penelitian yang terdiri dari skema riset kewirausahaan dan mandiri masing-masing 5 penelitian. Lalu skema riset desa dan kemanusian, masing-masing 2 penelitian.

“Alhamdulillah, kita berhasil mendapat 14 penelitian dari program riset keilmuan ini dengan total hibah yang diterima lebih dari Rp. 1 miliar,” ucapnya melalui siaran pers yang diterima GoSumut di Medan.

Menurut Prof. Taufik, animo peneliti USK untuk ikut berpartisipasi dalam program ini cukup besar. Terlihat pada saat acara Webinar Sosialisasi Program Riset Keilmuan yang diadakan pada tanggal 20 Agustus, lebih dari 235 peserta mengikutinya. Dosen USK yang mengusulkan penelitiannya dalam program ini sebanyak 54 pengusul.

“Ini menjadi bukti bahwa dosen USK siap menyukseskan kebijakan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM), serta terus bersemangat melakukan dharma penelitian dengan melibatkan mahasiswa sebagai agen perubahan masa depan yang adaptif, kreatif dan inovatif,” ujar Prof. Taufik.

Sementara itu, Rektor USK Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., IPU. Asean.Eng. menyampaikan rasa syukur atas pencapaian ini. Menurut Rektor, keberhasilan ini semakin memudahkan USK untuk segera menjemput cita-cita menjadi perguruan tinggi berbasis riset.

Apalagi, tambah Rektor, USK sedang dalam perjalanannya menuju PTN-BH. Di mana jumlah riset di perguruan tinggi menjadi hal yang sangat penting. Untuk itulah, USK terus menguatkan komitmennya sebagai perguruan tinggi berbasis riset dengan cara mengalokasikan dana yang cukup besar untuk penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dana tersebut bertujuan menstimulasi para dosen/peneliti untuk melakukan kajian atau penelitian.

Rektor juga berharap, keberhasilan dari 14 peneliti USK kali ini dapat memotivasi peneliti lainnya di USK untuk terus melakukan inovasi riset. Di mana riset-riset tersebut dapat memberi kontribusi penting dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di masyarakat.

“Keberhasilan ini kian memperkuat peran USK sebagai perguruan tinggi berbasis riset. Sekaligus mendukung upaya transformasi USK menjadi PTN-BH, sehingga kampus ini bisa berkontribusi lebih banyak untuk kepentingan masyarakat,” ucap Rektor.*