LHOKSEUMAWE – Budidaya maggot menjadi bernilai ekonomis. Pasalnya ulat maggot menjadi pakan hewan ternak jenis unggas seperti bebek, ayam, burung bahkan bisa juga digunakan untuk pakan ikan. Selain itu maggot juga mampu mengurai sampah organik. Di Aceh Utara budidaya maggot atau yang lebih dikenal black soldier  fly (lalat tentara hitam) mulai dikembangkan masyarakat. Untuk memberikan pemahaman lebih konferehensif  terhadap budidaya maggot, Babinsa 29/Langkahan Kodim 0103 Aceh Utara Serda Samsuddin melakukan pendampingan kepada warga yang mulai budidaya maggot.

Jenis ulat yang dimaksud adalah "Maggot" atau ulat Black Soldier Fly (BSF/lalat tentara hitam), kini tengah populer di Indonesia. Maggot merupakan jenis ulat yang bisa mengurai sampah organik. Bahkan maggot dewasa bisa dijadikan pakan ternak.

“Maggot juga menjadi makanan kesukaan beberapa hewan ternak seperti ayam, bebek, unggas, ikan, bahkan burung. Karena maggot  memiliki kadar protein sekitar 43% jika dalam keadaan utuh, namun jika dijadikan pellet  kadar protein tinggal 30 s/d 40 saja. Bahkan sisa makanannya masih bisa digunakan juga,” ungkap Serda Samsuddin, Selasa (26/10/2021).

Saat ini, tambah Serda Samsudin, ia bersama warga menggelar pelatihan budidaya maggot di Desa Tanjong Dalam Selatan, Kecamatan Langkahan, Kabupaten Aceh Utara.

“Kita sedang menularkan ilmu budidaya maggot kepada masyarakat Desa Tanjong Dalam Selatan,” katanya.

Warga masyarakat begitu antusias mengikuti pelatihan budidaya maggot, bahkan pesertanya tidak hanya berasal dari Aceh Utara tapi ada juga yang datang dari Aceh Timur. Acara pelatihan yang dilakukan tetap menerapkan protokol kesehatan.

Serda samsudin menjelaskan, pelatihan ini merupakan salah satu upaya selain untuk menjadi usaha mandiri pendapatan keluarga, juga dapat mengurangi sampah organik yang berasal dari rumah tangga.

Menurut Samsudin, makanan maggot adalah sampah organik atau sampah dapur yang didapatkan dari rumah-rumah warga diseputaran budidaya maggot. Kemudian seluruh sampah yang dikumpulkan dicacah hingga halus untuk mempermudah maggot mencerna makanannya.

Dijelaskan, pembudidayaan maggot diharapkan dapat berkembang menjadi sebuah usaha yang kemudian akan dikelola oleh pemuda-pemuda di Gampong Tanjung Dalam Selatan ini di kemudian hari.

Karena selain mendapatkan ilmu baru mengenai pembudidayaan maggot, pemuda-pemuda setempat dapat belajar untuk mengelola sebuah kewirausahaan dengan lebih baik.

Selain budi daya maggot, masyarakat juga bisa belajar tentang budi daya ikan lele dengan sistem bioflok yang akan diajarkan oleh Serda Samsudin di lokasi peternakan ini.