MEDAN - Penemuan dua mayat di Jalan Rajawali Gang Gereja, Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang membuat geger warga.

Berdasarkan informasi, satu mayat yang belakangan diketahui berinisial H boru Pandiangan ditemukan dalam posisi tergantung.

Ia diduga bunuh diri setelah menghabisi nyawa keponakannya, SN boru Simorangkir, jasadnya juga ditemukan di lokasi yang sama, Sabtu, (23/10/2021).

H boru Pandiangan diduga depresi dan stres setelah suaminya meninggal sekitar 3 bulan yang lalu.

Peristiwa itu pertama kali diketahui anak H boru Pandiangan, RT boru Pasaribu (14) pelajar yang baru pulang menginap dari rumah saudaranya.

Sang anak yang merasa curiga karena pintu rumah masih terkunci dari dalam dan tidak ada sahutan saat digedor dan dipanggil.

Karena curiga, lalu ia mencoba mencongkel pintu rumahnya dengan menggunakan pisau dapur yang dipinjamnya dari tetangga.

Namun usahanya sia-sia dan tidak berhasil, lantaran pintu rumahnya tidak bisa dibuka.

Tak kehabisan akal, kemudian ia meminta bantuan kepada tetangganya E Hutajulu untuk membantu membongkar pintu rumahnya.

Setelah pintu rumahnya terbuka lantas ia langsung menuju ruangan belakang rumahnya.

Saat keruangan belakang, ia kaget, lantaran sepupunya yang bernama SN boru Simorangkir sudah terbaring di lantai dengan posisi tubuh berlumuran darah.

Saat akan keluar rumahnya untuk meminta tolong ke warga sekitar, ia melihat kalau ibunya sudah meninggal dunia di dalam kamar depan dengan posisi tubuh tergantung.

"Kami bongkar pintu rumahnya karena enggak bisa terbuka. Pas dibuka, di dalam sudah ada 2 orang meninggal dunia. Yang satu di ruangan belakang dengan posisi tubuh tergeletak di lantai dengan banyak darah dan orang tua RT Pasaribu, tergantung di dalam kamar depan rumahnya," ujar tetangga korban E Hutajulu.

Selanjutnya, pihak warga langsung menghubungi Kepala Dusun 13 Desa Muliorejo, Kecamatan Sunggal, Kabupatan Deliserdang dan diteruskan ke Polsek Sunggal.

Mendapat laporan dari Kadus 13 Desa Muliorejo, lalu petugas Polsek Sunggal langsung menuju ke lokasi melakukan penyelidikan bersama tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polrestabes Medan untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Pelaksana Tugas (Plt) Kapolsek Sunggal AKP P Panjaitan melalui Kanit Reskrim, AKP Budiman Simanjuntak yang dikonfirmasi membenarkan perihal tersebut.

"Benar. Jasad korban SN ditemukan dengan kondisi berlumuran darah dan luka pada kepala bagian belakang," ujar AKP Budiman didampingi Kasi Humas Aiptu Misrianto.

Sedangkan jasad satunya lagi, tutur Budiman, ditemukan dalam posisi tergantung dengan seutas tali.

"Ditemukan juga sebatang kayu broti dan sebilah pisau di dekat tubuh korban SN boru Simorangkir," tutur mantan Kanit Reskrim Polsek Medan Kota ini.

Selanjutnya, kata Budiman, kedua jenazah langsung dibawa ke RS Bhayangkara Medan untuk dilakukan autopsi guna penyelidikan lanjut.