TAPTENG - Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Cabdis) Sibolga, Sumatera Utara, Drs Rustam Efendi Hasibuan MM mengatakan sebanyak 19.725 siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sudah mendapatkan vaksinasi.
"Ia target saat ini sudah 97 persen ikut vaksin Covid-19," ucap Kacabdis, Rabu (13/10/2021).
Para siswa SMA/SMK tersebut sebutnya sangat antusias untuk mengikuti vaksinasi di sekolah. Namun masih ada sekira 500 siswa yang belum melakukan vaksinasi. Sementara tenaga pendidik seperti guru-guru juga telah menyukseskan vaksinasi. "Tapi ada satu dua orang guru dengan alasan tertentu demi kesehatan, setelah itu nantinya pasti akan dilakukan vaksinasi," sebutnya. Sedangkan untuk pembelajaran tatap muka (PTM), sambung Kacabdis, pihaknya masih berpedoman kepada Instruksi Gubernur Sumatra Utara, nomor 188.54/39 tahun 2021 tanggal 30 Agustus 2021. Yang diberlakukan sejak pada tanggal 1 September 2021 lalu. Isi surat itu juga turut tetap mengedepankan prokes. "Namun setiap sekolah itu tetap diberikan PTM terbatas, 50 persen itu, dua minggu per kelas dalam seminggu dua kali. Yakni dua hari pertemuan," jelasnya. "Jadi 500 siswa-siswi yang belum mengikuti vaksinasi belum bisa ikut PTM, mereka hanya bisa mengikuti pembelajaran daring. Jadi kalau tidak ada jaringan kita juga telah mengaplikasikan pembelajaran Guru Keliling (Guling)," pungkasnya.
Para siswa SMA/SMK tersebut sebutnya sangat antusias untuk mengikuti vaksinasi di sekolah. Namun masih ada sekira 500 siswa yang belum melakukan vaksinasi. Sementara tenaga pendidik seperti guru-guru juga telah menyukseskan vaksinasi. "Tapi ada satu dua orang guru dengan alasan tertentu demi kesehatan, setelah itu nantinya pasti akan dilakukan vaksinasi," sebutnya. Sedangkan untuk pembelajaran tatap muka (PTM), sambung Kacabdis, pihaknya masih berpedoman kepada Instruksi Gubernur Sumatra Utara, nomor 188.54/39 tahun 2021 tanggal 30 Agustus 2021. Yang diberlakukan sejak pada tanggal 1 September 2021 lalu. Isi surat itu juga turut tetap mengedepankan prokes. "Namun setiap sekolah itu tetap diberikan PTM terbatas, 50 persen itu, dua minggu per kelas dalam seminggu dua kali. Yakni dua hari pertemuan," jelasnya. "Jadi 500 siswa-siswi yang belum mengikuti vaksinasi belum bisa ikut PTM, mereka hanya bisa mengikuti pembelajaran daring. Jadi kalau tidak ada jaringan kita juga telah mengaplikasikan pembelajaran Guru Keliling (Guling)," pungkasnya.