Kedua daerah tersebut menjadi salah satu kawasan andalan terkemuka penghasil berbagai jenis bahan pangan di Aceh. Daerah yang terletak di gugusan hawa dingin menjadi penyangga penghasil pertanian di Aceh terutama kopi dan berbagai jenis tanaman holtikultura.
Karena seksinya peluang bisnis hasil pertanian tersebut, membuat para penggarap lahan mengambil jalan pintas untuk membersihkan lahan salah satu dengan cara membakar, padahal dampaknya sangat membahayakan terhadap ekosistem hutan.
Kedua daerah tersebut selain penghasil produk pertanian, juga kawasan obyek wisata terkemuka di provinsi paling ujung pulau Sumatera.
Oleh karena itu hutan perlu diselamatkan, agar ekosistem hutan tetap terjaga keasrian nya.
Kebakaran acapkali terulang dikedua daerah tersebut, bahkan laporan terbaru terjadi kebakaran lagi di Desa Bandar Jaya, Kecamatan Bener Kelifah, Kabupaten Bener Meriah, membuat sejumlah petugas pemadam kebakaran mengerahkan seluruh armada untuk memadamkan api tersebut.
Petugas pemadam kebakaran bersama prajurit TNI Koramil 05/Permata Kodim 0119/Bener Meriah mengerahkan seluruh armada yang ada di Bener Meriah untuk memadamkan api tersebut.
"Alhamdulillah api berhasil kita padamkan dengan menggunakan 7 unit armada kebakaran milik Pemkab Bener Meriah, jika lambat penanganan, bisa jadi kebakaran akan terus meluas dan menyulitkan bagi petugas untuk memadamkannya, " kata Danramil 05/Permata Kodim 0119 Bener Meriah, Kapten Inf Ruhdianto, Selasa (12/10/2021).
Danramil Permata kapten inf Ruhdianto menjelaskan, kebakaran terjadi pada Senin pagi (11/10/2021), berdasarkan laporan dari seorang warga bernama Ali yang sedang melintas dan melihat kepulan asap di lahan kosong, kemudian melapor ke pihak Polsek Bandar dan menghubungi petugas pemadam kebakaran Bener Meriah.
"Percepatan pemadaman kebakaran dilakukan oleh tim petugas Karhutla, pada pukul 12.20 Wib api berhasil dipadamkan.