KARO - Masyarakat Dusun Sidodadi, Desa Tanjung Pamah, Kecamatan Mardinding, mengimpikan aliran listrik segera tersedia ke dusun mereka sejak 50 lamanya. Ironinya masyarakat yang seharusnya dijamin negara kesejahteraannya justru dimintai sejumlah uang oleh oknum Perusahaan Listrik Negara (PLN) agar desa tersebut dialiri listrik.

Menurut pengakuan warga sekitar, sebelumnya masyarakat Dusun Sidodadi sudah mengajukan permohonan kepada oknum petugas PLN berinisal RP (40) warga Desa Buluh Pancur Kecamatan Lau Baleng dan menyerahkan uang sebesar Rp14.000.000 untuk dijadikan uang muka. Namun kenyataanya iming-iming yang dijanjikan tersebut belum juga terealisasi.

Warga yang kesal akhirnya mengundang sejumlah awak media untuk memblow-up persoalan tersebut. Namun lagi-lagi sepertinya PLN dan Pemerintah setempat masih menutup mata dan telinganya.

Mendengar informasi yang beredar di sejumlah media, Tim Dompet Dhuafa Waspada (DDW) langsung menyerahkan satu unit Genset, Al'quran dan Iq'ro kepada perwakilan warga dusun itu, Senin (6/9).

Kehadiran tim DDW yang dikomandoi langsung Kepala Pimpinan Cabang, Sulaiman ke dusun yang terisolir listrik langsung disambut Kepala Desa Tanjung Pamah, Taman Firdaus Tarigan, Nazir Masjid, Miswanto dan sejumlah warga disana. Lokasi yang kini dihuni 13 Kepala Keluarga (KK) sejak tahun 70 an lalu itu, sempat dihuni sampai 30 KK, namun akibat daerah tersebut tidak dialiri listrik mereka pun satu persatu meninggalkan kampung ini dan, berpindah ke kampung sebelah yang hanya berjarak 1 Km yang sudah dialiri listrik.

Dihadapan tim, Miswanto pengurus Mushola dan orang yang dituakan di dusun itu, mengatakan sangat berterima kasih kepada DDW yang sudah menyempatkan waktu dan menyambangi dusun mereka sekaligus membawa tali asih. Dimana pemberian yang diterima mereka, kedepanya bisa dipergunakan bersama sama di dusun itu.

"Dengan keberadaan mesin genset ini, harapannya dapat menciptakan kenyamanan jamaah saat beribadah, ini akan kami rawat dan dijaga dengan baik," ucap Miswanto.

Sebab selama ini mereka hanya mengandalkan listrik tenaga surya, dimana untuk mengahasilkan listrik warga harus menampung tenaga surya selama satu harian. Namun bila cuaca mendung seharian, mereka tidak dapat merasakan listrik.

Anak-anak Dusun Sidodadi yang bersekolah juga tidak bisa melaksanakan sekolah daring selama masa pandemi, karena sering tidak dapat mengikuti pelajaran. Warga berharap agar pihak PLN segera merealisasi pemasangan listrik demi kepentingan dan kebutuhan warga.

Hal senada juga dikatakan Kepala Desa Tanjung Pamah, Taman Firdaus Tarigan. Selama dirinya menjabat sebagai kepala desa, selalu memperjuangkan harapan warganya dan mendampingi mereka mempertanyakan ke pihak PLN di Unit Pelayanan Pelanggan (ULP) di Tiga Binanga.

"Hanya iming-iming yang kami terima," ucap Taman Firdaus dengan kecewa.

Ia juga membeberkan mengenai pemberian uang kepada oknum PLN itu, karenanya, pihak PLN diminta tidak mengabaikan permohonan warga.

Namun Menurut Kepala UPT Tiga Binanga, Kader Sembiring yang dikonfirmasi oleh wartawan, Selasa (7/9/2021) menyebutkan pihaknya tidak membenarkan adanya pengutipan dalam membangun jaringan aliran listrik. Namun prihal pengutipan yang dilakukan oknum itu, ia mengaku mengetahui dan akan mencari tau duduk permasalahanya agar kutipan itu bisa segera dikembalikan.

"Penyebab keterlambatan pemasangan aliran listrik di dusun itu yakni tidak tersedianya material pembangunan," Kata Kader Sembiring

Kader Juga berjanji dalam tahun ini akan segera merealisasikan harapan warga Dusun Sidodadi.