JAKARTA - Kasus Covid-19 menunjukkan tren penurunan secara nasional. Meski demikian, masih terdapat wilayah yang mencatat terjadinya kenaikan kasus Covid-19. Juru Bicara Satgas Covid-19, Prof Wiku Adisasmito mengatakan, selama enam minggu terakhir, terdapat 5 provinsi yang lebih dari 1 kali menjadi penyumbang tertinggi kenaikan kasus di tingkat nasional. Kelima provinsi tersebut, di antaranya Jawa Tengah, Bali, Sumatera Utara, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Selatan.

"Pada minggu ini kenaikan kasus Covid-19 disumbangkan oleh Jawa Tengah dan Bali yang semat selama 2 minggu keluar dari 5 besar kasus tertinggi.

Dengan kenaikan masing-masing sebesar 5.143 dan 1.094 kasus. Disusul oleh Papua Barat 667 kasus, Kalimantan Tengah 553 kasus, dan Sulawesi Barat 295 kasus," lanjut Wiku dalam konferensi virtual, Selasa (17/8/2021).

Oleh karena itu ia menegaskan perlu kecermatan pemerintah daerah. Adapun, kata dia, langkah ini tidak hanya berlaku pada daerah dengan jumlah kasus yang tinggi, melainkan untuk mengamati kasus sedini mungkin agar lonjakan dapat diatasi.

"Diperlukan pula usaha lebih dari pemerintah daerah dalam perumusan kebijakan yang serasi dengan situasi, kondisi, dan tantangan di daerahnya. Selain itu, peran aktif masyarakat yang senantiasa memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, serta meminimalisir mobilitas, sangat besar dampaknya untuk mendukung upaya pemerintah daerah menurunkan peningkatan kasus," kata dia.

Lebih lanjut, Wiku memaparkan, kasus kematian akibat Covid-19 telah mengalami percepatan. Sebelumnya, kata dia, membutuhkan waktu satu tahun untuk mencapai angka kematian 40.000 jiwa.

Sementara itu, ia menjelaskan, tercatat sebanyak 50.000 kasus kematian akibat kasus Covid-19 dalam kurun waktu dua bulan. Adapun dalam kurun 1 bulan, kasus kematian akibat Covid-19 mencapai 60.000 jiwa dan sebanyak 110.000 kasus kematian dalam satu bulan terakhir.

Di samping kasus kematian, ia juga mengatakan kesembuhan kasus Covid-19 yang mengalami peningkatan pesat selama dua bulan terakhir. Kesembuhan itu, kata dia, mencapai 3 juta hanya dalam kurun waktu dua bulan.

"Angka kesembuhan yang juga mengalami percepatan ini menunjukkan kemampuan bangsa Indonesia dalam menyesuaikan diri mengambil langkah-langkah pengendalian yang semakin responsif dan cepat meskipun tantangan pandemi tidak semakin mudah. Ke depannya kesembuhan yang terus ditingkatkan agar kematian dapat kita tekan semaksimal mungkin," ungkapnya.*