SIBOLGA - Korban pelemparan batu di lokasi proyek pembangunan pasar Sibolga Nauli mendatangi kantor Denpom I/2 Sibolga, Rabu (4/8/2021) petang. Salah seorang korban pelemparan, Infus Hutapea menyebutkan kehadirannya bersama sejumlah aktivis LSM di kantor Denpom I/2 Sibolga, untuk melaporkan oknum TNI berinisial GL yang diduga terlibat pada insiden berdarah di lokasi proyek pasar Sibolga Nauli, Selasa (3/8) kemarin.

"Mengadukan insiden kemarin di pembangunan Pasar Sibolga Nauli. Ada keterlibatan seorang oknum tentara. Yang diduga ikut bersama dengan yang saya kenal sebagai abangnya (Humas proyek)," kata Infus kepada Wartawan usai memberi keterangan kepada petugas Denpom I/2 Sibolga.

Sekilas, pria berambut ikal ini menjelaskan keterlibatan oknum TNI tersebut. Katanya, saat hendak meninggalkan lokasi proyek, oknum TNI tersebut memberhentikan laju sepeda motornya.

Kemudian, dari arah belakang datang oknum Humas proyek yang diketahui merupakan abang kandung oknum TNI, memukul kepalanya menggunakan batu.

"Dia menghambat saya waktu saya naik kereta mau keluar dari situ (lokasi proyek). Padahal saya sebagai masyarakat tidak ikut. Dan sudah saya katakan sama dia, saya gak ikut bang. Dia memperbolehkan abangnya memukul kepala saya dari belakang. Jadi saya curiga disitu, mereka bersama-sama melakukan pengeroyokan terhadap saya," ungkapnya sembari memegang kepalanya yang masih dibalut perban.

Infus mengaku kalau laporannya telah diterima pihak Denpom I/2 Sibolga.

Dia berharap, ada keadilan yang diterima dari laporan tersebut.

"Saya sudah melapor ke Denpom dan sudah diterima. Selanjutnya menunggu tindak lanjutnya. Harapannya, agar bisa diproses secepatnya, sesuai dengan hukum yang berlaku. Karena saya mengalami bocor kepala dan mendapat 6 jahitan. Kondisi saya sekarang masih pusing. Hari ini saya paksakan untuk datang melapor," pungkasnya.

Sebelumnya, sebanyak 9 orang yang terdiri dari LSM, pegiat pembangunan dan wartawan terlibat kegaduhan dengan pekerja proyek pembangunan Pasar Sibolga Nauli.

Sempat terjadi adu mulut dan saling dorong, yang kemudian berujung pada pelemparan batu oleh Humas proyek terhadap Infus dan 8 rekannya.

Akibatnya, Infus dan 2 rekannya, Helman Tambunan dan Amin Jemayol terpaksa dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka serius pada bagian kepala.

Usai mendapat perawatan, ketiga korban kemudian membuat laporan ke Polres Sibolga.