SIBOLGA - Ketua IWO Sibolga-Tapteng, Rommy Pasaribu menyesalkan insiden yang dialami salah seorang wartawan Sinar Indonesia Baru (SIB) yang bertugas di wilayah Sibolga-Tapteng dan 2 orang Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang dilakukan oleh oknum yang mengaku Humas di proyek pembangunan Pasar Sibolga Nauli berinisial EL.

"Tindakan oknum Humas itu sudah keterlaluan, sampai-sampai melukai fisik kawan-kawan wartawan dan LSM. apalagi, kejadian ini bukan kali pertama. Sebelum kejadian kan sudah pernah terjadi juga terhadap kawan-kawan wartawan, sampai si EL mengatakan wartawan taik, dan wartawan abal-abal," jelasnya, Rabu (4/8/2021).

Dengan kejadian ini, Rommy mendesak pihak kepolisian segera melakukan tindakan kepada oknum yang melakukan pengeroyokan.

"Kita minta agar segera diproses, apalagi pengakuan rekan kita Helman Tambunan dari wartawan SIB, mereka dikeroyok saat hendak pergi dari lokasi proyek. Yang lain sudah pergi, tiba-tiba mereka dihentikan dan dikerumuni oknum humas dan para pekerja, serta dipukuli beberapa kali dari belakang, beruntung saja saat itu Helman mengaku memakai Helm," ucap Rommy menirukan bahasa Helman.

"Kalau mendengar cerita rekan kita Helman, mungkin nyawa mereka sudah hilang kalau saat itu mereka tidak pakai helm, karena mereka dipukuli dari belakang berkali-kali. Sudah terjadi dua kali insiden ini, makanya kita desak Polres Sibolga segera bertindak memproses oknum yang mengaku humas proyek beserta para pekerja proyek yang terlibat pemukulan," tambah Rommy menyesalkan perbuatan oknum yang mengaku Humas.

Menurut Rommy, jika saat wartawan melakukan konfirmasi dan lsm melakukan investigasi dijawab dengan baik oleh humas, maka tidak akan mungkin terjadi gontok-gontokan atau dorong-dorongan hingga pelemparan dengan batu sampai-sampai jurnalis dan lsm mengalami luka dibagian kepala.

"Intinya, saya lihat kejadian ini dipicu oleh oknum humas yang selalu arogan menjawab para wartawan dan LSM," tegasnya.

Sementara, sebagai Sekretaris Ikatan Wartawan Online (IWO) Sibolga-Tapteng, Benny Setiawan mengatakan, bahwa aksi kekerasan Humas Pasar Sibolga Nauli terhadap kedua LSM dan satu Wartawan harus benar-benar diselesaikan secara hukum.

"Jelas terbukti Humas yang arogan itu langsung melemparkan batu kepada rekan kita saat konfirmasi ke Pasar Sibolga Nauli," jelasnya.

Masih kata Benny, Pihak Kepolisian Polres Sibolga lebih arif dalam menyelesaikan kasus kekerasan terhadap Jurnalis dan LSM. "Tangkap pelaku, terlalu arogan untuk jadi Humas proyek Pasar Sibolga Nauli," pungkas Benny.