SAMOSIR - Kabupaten Samosir saat ini diterpa hembusan angin kencang dan sudah menimbulkan kerusakan berat bagi rumah penduduk dan fasilitas pemerintah. Namun sangat disayangkan, ditengah cuaca ekstrem kali ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Samosir kurang responsif.
Guna mengetahui situasi terkini di Kabupaten Samosir termasuk upaya penanganan yang sudah dilakukan hingga imbauan terhadap masyarakat, Kepala BPBD Samosir, Mahler Tamba berkali-kali dihubungi Gosumut, Selasa (20/7/2021) siang, tidak menjawab.

Respon baru muncul setelah Gosumut menyampaikan hal itu kepada Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom lewat WhatsApp.

"Baik Amang, saya instruksikan kepala BPBD untuk lebih tanggap," tulis Bupati Samosir, Vandiko Timotius Gultom, singkat.

Berselang beberapa menit setelah itu, kemudian Mahler Tamba menghubungi Gosumut lewat telepon. Namun kembali disayangkan, belum sempat menyelesaikan beberapa pertanyaan, Mahler Tamba langsung menyela.

"Angin kencangnya, tidak ada puting beliung. Kita luruskan dulu. BMKG nya yang mengatakan puting beliung atau tidak, BMKG. Kita sepakati dulu angin kencang," sela Mahler.

Ironisnya, belum selesai menyampaikan pertanyaan, Mahler malah meminta untuk datang ke kantornya.

"Besok gak bisa jumpa, gak enak telepon. Adanya Kabid ku, Sekertaris," ucapnya.

Ditanya apakah tidak bisa langsung untuk konsumsi pemberitaan terkini, Mahler hanya menjawab semua sama.

"Samanya semua pelayanan informasi, besoklah. Berdoa kepada Tuhan," jawab Mahler yang mengaku sedang berada rumah.

Sebelumnya, Gosumut telah melayangkan beberapa pertanyaan himpunan data dari BPBD Samosir terkait dampak cuaca ekstrem saat ini.

Selanjutnya, upaya penanganan yang sudah dilakukan, termasuk imbauan apakah sudah dilakukan secara khusus kepada para pengusaha angkutan danau untuk menghindari kejadian serupa pada 2018 lalu saat KM Sinar Bangun tenggelam di perairan Simanindo dan menelan ratusan korban jiwa.

Termasuk, prediksi sampai kapan situasi ini diperkirakan masih akan berlangsung, sehingga masyarakat lebih waspada terutama penduduk yang rumahnya berdekatan dengan pohon-pohon besar dan pesisir Danau Toba.

Berikut data yang sudah dihimpun Gosumut sebelumnya, dampak cuaca ekstrem di Kabupaten Samosir:

- Satu unit rumah milik Roita Sinaga (65) warga Desa Palipi, Kecamatan Palipi, Kabupaten Samosir rata dengan tanah. Kejadian, Senin (19/7/2021) dini hari sekitar pukul 01.00 Wib.

Data korban dan kerugian yang disampaikan Kepala Desa Palipi, Bilhem Sinaga, yakni Roita Sinaga (65) keadaan stroke tertimpa bangunan dan mengakibatkan luka memar pada bagian bahu dan paha.

Kemudian Denni Sitohang (26) mengalami luka lecet di dahi dan tangan sebelah kanan. Tumbur Sitohang (21) mengalami luka 3 jahitan di bagian kepala. Ucok Siboro (10 bulan) mengalami luka lecet di bagian wajah.

Sementara rumah permanen yang rata dengan tanah dengan ukuran 7x9 meter ditaksir kerugian material mencapai Rp 45 juta dan kerugian atas perabot rumah tangga yang hancur berkisar Rp 20 juta. Total kerugian Rp 65 juta.

- Satu unit milik Newi Kenro Sihotang (38), warga Desa Parsaoran Tamba, Kecamatan Sitio-tio. Rumah tertimpa pohon, Senin (19/7/2021) pagi hari sekitar pukul 05.00 Wib. Akibatnya, rumah rusak berat dan anak pemilik rumah yang masih berusia 12 tahun mengalami luka sebanyak 15 jahitan di kepala bagian belakang.

- Kantor Desa Dolok Raja, Kecamatan Harian, sesuai pernyataan Kepala Desa Dolok Raja, Robert Sihotang, fasilitas pemerintah itu dihantam puting beliung, Minggu (18/7/2021) sekitar pukul 09.30 Wib.