TOBA - Anggota DPRD Sumut Viktor Silaen SE MM dari Partai Golkar Dapil - IX dari resesnya di 8 Desa terdalam di Kabupaten Toba.  Berbagai permohonan dan keluhan disampaikan warga  desa yang dikunjunginya. Ke 8 desa tersebut di antaranya, Desa Motung dan Desa Pardomuan Ajibata Kecamatan Ajibata, Desa Hutagaol Sihujur, Desa Hutagurgur II dan Desa Sibide Kecamatan Silaen,  Desa Meranti Barat Kecamatan Pintupohan Meranti dan Desa Taon Marisi Kecamatan Habinsaran

Dari semua desa yang dikunjungi mayoritas desa mengajukan pembangunan dan perbaikan jalan akses keluar dan masuk desa. Warga dan tetua adat berharap pembangunan dan perbaikan jalan akses utama keluar masuk di masing masing desa dapat segera terealisasi.

Sehingga warga tidak lagi terisolir, serta mempermudah pengangkutan barang dan hasil bumi untuk dipasarkan. Namun saat ini, karena akses jalan sulit dan sangat parah untuk dilintasi, apalagi saat musim penghujan, harga hasil bumi menjadi terpuruk dan biaya penganggkutan sangat mahal.

Demikian diungkapkan Viktor Silaen saat disambangi GoSumut di rumah orangtuanya, di desa Siringkiron Kecamatan Silaen Jumat (9/7/2021) usai sosialisasi Penaggulangan Narkoba di Desa Cinta Dame Kecamatan Silaen dalam rangka kunjungan reses sebagai anggota DPRD Sumut.

Di masa kepemimpinan kepala daerah yang baru, Poltak Sitorus dan wakilnya Tonny Simanjuntak hendaknya memprioritaskan program pembangunan peningkatan infrastruktur dan jalan, program pengembangan peningkatan pertanian dalam rangka mengatasi masalah prekonomian yang semakin terpuruk akibat pandemi Corona.

Tentunya sambung dia, hal tersebut dilaksanakan dengan cara memberi edukasi dan pelatihan serta pembimbingan kepada seluruh warga masyarakat petani melalui PPL Dinas Pertanian serta berupaya memastikan pupuk bersubsidi bisa dengan mudah di dapat para warga petani.

Dengan membuat master plan pertanian, mendata dengan baik seluruh lahan pertanian serta melakukan penelitian akan unsur hara tanah di setiap desa untuk mengetahui jenis tanaman apa yang bisa ditanam dengan baik dan menghasikan bagi desa itu.

Dari informasi yang diperoleh, Viktor menyebutkan ada beberapa unit traktor yang terongok karena rusak saat ini di Dinas Pertanian. "Kita sarankan kepada Pemerintah Kabupaten supaya traktor yang rusak tersebut diperbaiki dengan menampung anggarannya di APBD," ujarnya.

Viktor menambahkan sektor usaha yang bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi masyarakat di Toba secara umum adalah bidang Pertanian. "Kalau bidang pariwisata itu untuk sebagian orang saja karena itu adalah harus memiliki modal dan skill yang mumpuni," tegasnya.


Dalam reses ini, Viktor juga mengaku menemukan ada pos Kesdes di desa Huta Gaol Sihujur yang dibangun namun tidak diberikan fasilitas peralatan pendukung pelayanan medis kesehatan.

Dia pun mempertanyajpkan, kenapa Pos Kesdes yang dibangun tersebut tetapi tidak diberikan fasilitas pendukung Pos Kesedes sehingga membuat Bindes kewalahan dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan.

"Semua temuan kita di lapangan saat reses tahun ini di beberapa desa yang kita kunjungi telah kita rekap dan nantinya akan kita sampaikan dan surati kepada pemerintah Kabupaten untuk diperhatikan dan segera ditindak lanjuti serta di propinsi akan kita bahas terkait dukungan untuk pelaksanaan pembangunan di tingkat desa," ujarnya.

Selain itu sambungnya, dalam reses kali ijia juga menemukan 3 desa yang tidak teraliri listrik. Mereka juga berharap adanya pembangunan jaringan aliran listrik segera.

"Kami sangat kewalahan dan kesulitan dalam upaya pembelajaran anak anak dengan sistim daring (Dalam Jaringan).